Selain Gempur Gaza, Israel Juga Serbu Masjid Al-Aqsa

8 Agustus 2022 10:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel bergerak saat bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (15/4/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel bergerak saat bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (15/4/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga ultranasionalis Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Aksi pada Minggu (7/8) dilakukan bertepatan saat tentara Israel menggempur Gaza.
ADVERTISEMENT
Serbuan di masjid suci ketiga umat Islam itu terjadi ketika warga Yahudi tengah merayakan hari libur nasional, Tisha B'av.
Kesaksian saksi mata, penyerbuan kelompok ultranasionalis didampingi oleh polisi Israel bersenjata lengkap. Serbuan berlangsung kurang lebih tiga jam dari pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Saat kejadian, beberapa warga Muslim sedang menunaikan salat. Sejumlah aparat Israel dilaporkan memukul warga Palestina di Al-Aqsa, tetapi belum ada keterangan mengenai korban luka atau jiwa akibat serangan.
Selama penyerbuan di halaman Masjid Al-Aqsa, warga Israel mengibarkan bendera Bintang Daud. Mereka juga berdoa di halaman kompleks Masjid Al-Aqsa.

Melanggar Perjanjian Status Quo

Apa yang dilakukan oleh warga Israel melanggar perjanjian status quo Al-Aqsa, yang melarang non-Muslim untuk menggelar ritual keagamaan di lingkungan masjid, demikian dikutip dari Middle East Eye.
ADVERTISEMENT
Perjanjian itu disepakati oleh Yordania, selaku penjaga Yerusalem, dengan Israel. Selain melarang ritual keagamaan, simbol-simbol negara Israel turut dilarang dipertunjukan di Al-Aqsa.
Di saat bersamaan Israel turut menggempur Gaza. Serangan yang ditargetkan pada Gerakan Jihad Islam Palestina itu menyebabkan 44 orang orang, termasuk warga sipil, kehilangan nyawa.
Demi meredakan ketegangan, sejak Minggu (7/8) malam, Israel dan Gerakan Jihad Palestina resmi menyepakati gencatan senjata.