Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Selain Houthi, Pemberontak di Yaman Selatan Ancam Pemerintahan Hadi
22 Januari 2018 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Ancaman bagi pemerintahan Yaman yang sah tidak hanya datang dari pemberontak Houthi. Kini, pemberontak di Yaman Selatan yang didukung Uni Emirat Arab (UEA) juga mulai jadi ancaman.
ADVERTISEMENT
Kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC) pada Minggu (21/1) mendeklarasikan keadaan darurat militer di wilayah Aden. Tak cuma itu, mereka menyatakan akan menumbangkan pemerintahan sah dan diakui internasional.
Pemimpin STC, Aidarous Al-Zubaidi, menyebut misi menumbangkan pemerintah akan dilakukan mulai pekan depan.
Zubaidi menegaskan, dengan status ini maka Parlemen Yaman dilarang mengadakan rapat di Aden dan wilayah Yaman selatan lainnya. Status ini akan diberlakukan sampai Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi mengganti Perdana Menteri Ahmed bin Dagr dan seluruh kabinetnya.
Al-Zubaidi menekankan, STC tak percaya lagi dengan pemerintah, karena penguasa Yaman saat ini membiarkan korupsi merajalela. Parahnya lagi pemerintah dituding menggunakan anggaran belanja negara demi menyebarkan informasi yang berlawanan dengan kemauan Selatan.
"Proses penggulingan kekuasaan pemerintah yang sah telah kami mulai, dan kami akan menggantinya dengan kabinet teknokrat," sebut Al-Zubaidi seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
"Pasukan Pemberontak Selatan (SRF), akan menjadi inti dari kekuatan baru untuk membangun kembali keamanan dan militer di Yaman Selatan," sambung dia.
SRF merupakan bagian dari STC. Kelompok ini kerap bertempur dengan loyalis Hadi untuk merebut kekuasaan di beberapa area strategis seperti Bandar Udara di Aden.
Pengumuman dari STC ini menambah rumit konflik di Yaman. Kehadiran STC menandakan ada tiga kelompok yang berebut kekuasaan di negara itu, yaitu SRC yang didukung UEA, Houthi yang didukung Iran, dan Hadi yang didukung Arab Saudi.
Awalnya UEA adalah bagian dari koalisi Arab Saudi dalam menggempur Houthi di Yaman pada 2015. UEA bertugas membiayai dan melatih kelompok bersenjata di selatan Yaman yang dipimpin Zubaidi.
Zubaidi kemudian ditunjuk oleh Hadi untuk menjadi gubernur Aden. Tapi Zubaidi kemudian terlibat cekcok dengan Hadi karena dianggap terlalu condong ke UEA ketimbang Saudi.
ADVERTISEMENT
Perang di Yaman yang telah berlangsung selama tiga tahun telah menewaskan lebih dari 60 ribu orang. Saat ini ada jutaan warga Yaman yang terancam kelaparan dan menderita wabah kolera.