Selain Pandemi Corona, WHO Ingatkan Wabah Ebola di Kongo Tetap Darurat Global

15 April 2020 2:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan vaksinasi. Foto: Reuters/Kenny Katombe
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan vaksinasi. Foto: Reuters/Kenny Katombe
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperpanjang darurat global terhadap wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo setelah kasus baru terdeteksi. Pengumuman ini dilakukan di tengah darurat global pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Rabu (15/4), pengumuman itu datang selang sehari setelah negara Afrika Tengah itu mengumumkan harapan wabah Ebola segera berakhir.
Epidemi ini telah menewaskan 2.276 orang sejak meletus di Kongo timur itu pada Agustus 2018. Agar wabah dapat dinyatakan selesai, seharusnya tidak akan ada lagi kasus baru yang dilaporkan selama 42 hari atau dua kali masa inkubasi virus.
Seorang pekerja kesehatan Kongo mensosialisasikan penduduk tentang mencuci tangan mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap Ebola di Mbandaka, Republik Demokratik Kongo 19 Mei 2018. Foto: Reuters/Kenny Katombe
Akan tetapi, ketika komite darurat WHO bertemu pada Jumat (10/4) lalu untuk menentukan apakah wabah ini masih menjadi darurat kesehatan masyarakat internasional, muncul sebuah kasus baru di Kongo.
Komite darurat WHO pun kembali menggelar rapat pada Selasa (14/4) sore. WHO dalam sebuah cuitannya menetapkan bahwa Ebola tetap menjadi perhatian dan membutuhkan koordinasi, serta dukungan internasional.
ADVERTISEMENT
Komite juga menyerukan lebih banyak vaksin untuk diberikan kepada masyarakat berisiko tinggi,
"Karena vaksinasi adalah alat kesehatan masyarakat terbaik untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran Ebola," ungkap WHO dalam tweet terpisah.
Petugas kesehatan membawa mayat korban Ebola untuk dimakamkan di pemakaman di Freetown, Sierra Leone, 21 Desember 2014. Foto: Reuters/Baz Ratner
Juru bicara WHO, Margaret Harris, mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan singkat di Jenewa, Selasa (14/4), merincikan kasus baru Ebola.
"Kita sekarang memiliki tiga kasus, dua orang yang telah meninggal, satu orang dalam perawatan," jelasnya.
Dia mengatakan, semua kontak dari kasus-kasus itu telah dilacak dan divaksinasi dan diawasi dengan cermat.
Otoritas kesehatan Kongo mengumumkan pada Jumat (10/4), seorang pria berusia 26 tahun meninggal karena Ebola dan seorang gadis muda yang dirawat di pusat kesehatan yang sama meninggal pada Minggu (12/4). Keduanya meninggal di kota timur laut Beni, yang menjadi pusat penyebaran.
ADVERTISEMENT
Padahal, Kongo telah memulai penghitungan mundur 42 hari untuk mendeklarasikan berakhirnya Ebola.
----------------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!