Selalu Ada Kepentingan yang Menumpang dari Gerakan Terorisme

31 Mei 2018 22:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga saat pemindahan jenazah teroris (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga saat pemindahan jenazah teroris (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) menyelenggarakan diskusi yang bertema ‘Teroris, Politik Isu, dan Radikalisme’ di Markas KBPII, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut turut hadir Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Politikus PAN Hakam Naja.
ADVERTISEMENT
Diskusi sendiri dipandu Pengamat Terorisme UGM M Najib Azka. Setelah Najib memberikan pandangannya terkait terorisme, Ahmad Muzani juga memberikan pandangan perihal terorisme beserta Hakam Naja.
Ahmad mengungkapkan, isu terorisme kerap ditunggangi kepentingan lain di setiap periode kekuasaan. Ia menilai, hampir di setiap negara terdapat kepentingan dalam isu terorisme.
“Setiap kali ada agerakan-gerakan yang bernada ekstrem itu selalu ada kepentingan berbeda untuk menumpangi terhadap gerakan itu. Dan itu sepanjang sejarah maupun di Indonesia maupun di skala internasional selalu ada,” kata Ahmad di Jalan Cibitung III, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).
Ahmad mengungkapkan, berdasarkan buku yang dibacanya terkait Al-Qaeda banyak mengungkap strategi politik dan sepak terjang terorisme. “Saya baca bukunya As’ad Ali (Eks Petinggi BIN) di situ dijelaskan bagaimana orang keduanya Al-Qaeda ternyata pernah melakukan riset ke Indonesia,” ujar Ahmad.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Najib Azka mengatakan terdapat hubungan antara peristiwa Mako Brimob dengan rentetan bom di Surabaya. Meski begitu, Ia menilai peran Aman Abdurahman cukup penting.
“Kita mulai dari Mako Brimob ya, saya kira itu menarik ya. Di mana ada pembernotakan dari dalam penjara. Yang menarik dari Mako Brimob, peristiwa ini sangat cepat menyebar ke luar. Muncul di webstitenya ISIS dan disusul dengan peristiwa di Surabaya,” pungkasnya.
Acara tersebut berlangsung saling tukar pandangan. Kader-kader KBPII juga turut hadir dalam diskusi yang berakhir sekita pukul 21.20 WIB.