Selandia Baru Bantah Adanya Uang Tebusan untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari OPM

23 September 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters saat tiba untuk menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Tiongkok di Vientiane pada tanggal 26 Juli 2024. Foto: Tang Chhin Sothy/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters saat tiba untuk menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Tiongkok di Vientiane pada tanggal 26 Juli 2024. Foto: Tang Chhin Sothy/AFP
ADVERTISEMENT
Menlu Selandia Baru Winston Peters angkat bicara mengenai bebasnya pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, pada Sabtu (21/9) pekan lalu. Dia menegaskan pembebasan Mehrtens murni diplomasi.
ADVERTISEMENT
Kepada media Radio New Zealand, Peters, membantah adanya tebusan untuk OPM demi membebaskan sang pilot.
"Sejujurnya saya pikir itu adalah aib ada yang menduga tebusan sudah dibayar. Kami tak bayar tebusan, kami tak bayar sogokan," kata Peters pada Senin (23/9).
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens berbicara dalam konferensi pers terkait pembebasan dirinya dari penyanderaan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024). Foto: Marcell/Antara Foto
"Seluruh pekerjaan dilakukan oleh pihak dari berbagai kalangan, termasuk pejabat yang bekerja sekeras mungkin dan hati-hati, agar tak membuat kesalahan atau bersikap ofensif yang bisa membuat gagal, dan kini malah dihambat dengan tuduhan suap," sambung Peters.
Mehrtens disandera di Nduga Papua pada 7 Oktober 2023 lalu. Total Mehrtens berada dalam sekapan lebih dari satu setengah tahun.
Dugaan bahwa ada tebusan yang dibayar disampaikan oleh salah satu juru bicara yang mengeklaim menyandera Mehrtens, Sebby Sanmbom.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan proses pembebasan Mehrtens berjalan cukup panjang. Dia bahkan menyebut, tak ada yang diminta oleh OPM.
"Pilot Philip Mehrtens telah dibebaskan setelah disandera oleh kelompok kriminal separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, selama 1 tahun 7 bulan," kata Hadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/9).
"Tidak ada. Tidak ada yang mereka minta, kita hanya pendekatan secara persuasif," ungkap Hadi.