Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Selesai Diklat di Stukpa Polri, 263 Polhut Siap Tugas di Lapangan
1 April 2024 23:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pendidikan dan latihan (Diklat) pembentukan reguler Polisi Kehutanan (Polhut) resmi ditutup. Penutupan ditandai dengan upacara yang digelar di Lapangan Garuda Nusantara Setukpa Lemdiklat Polri, Senin (1/4).
ADVERTISEMENT
Diklat tersebut merupakan kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan Setukpa Lemdiklat Polri.
Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono menjadi inspektur upacara penutupan tersebut. Dalam amanatnya ia menyampaikan program diklat tersebut merupakan upaya dan komitmen Kementerian LHK untuk mendukung tugas-tugas Polhut. Selain itu juga untuk terus meningkatkan kompetensi Polhut.
"Oleh karena itu para mantan peserta Diklat pembentukan Polhut 2024 yang tergabung dalam Batalyon Wirawana Nusantara harus siap sedia untuk mendharmabaktikan diri dan meneruskan segala perjuangan yang telah ditorehkan oleh para pendahulu Polhut Republik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan diklat tersebut diikuti 263 peserta yang terdiri dari 213 laki-laki dan 50 wanita. Mereka telah menyelesaikan semua rangkaian program pendidikan dan latihan di Setukpa Lemdiklat Polri selama 45 hari.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana termuat dalam rencana operasi Diklat Polhut ini bertujuan untuk menghasilkan anggota Polhut yang memiliki kemampuan melakukan pengamanan, pencegahan, penangkalan dan penindakan yustisil sesuai dengan peraturan perundang-undangan kehutanan secara professional, berintegritas, responsive dan inovatif, sekarang mereka semua sudah siap untuk melaksanakan tugas di wilayah masing-masing," pungkasnya.
Upacara ditutup dengan rangkaian peragaan dari mantan peserta Diklat pembentukan reguler Polhut tahun 2024, di antaranya aksi yel-yel, beladiri, kolone senapan, hingga simulasi kebakaran hutan dan lahan.