Seluruh Keluarga Korban Contraflow Maut Sudah Datangi Posko DVI

10 April 2024 13:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas melihat bangkai kendaraan pascakecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 di Pool Derek Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas melihat bangkai kendaraan pascakecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 di Pool Derek Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polisi masih melakukan identifikasi terhadap jenazah para korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Terkini, seluruh keluarga korban telah mendatangi posko identifikasi untuk memberikan data post mortem dan antemortem.
ADVERTISEMENT
"Iya data terbaru memang kemarin sudah datang 1 keluarga lagi. Jadi sudah ada 12 keluarga yang mendatangi posko DVI menginformasikan keluarganya yang hilang," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Rabu (10/4).
Data post mortem dan antemortem diberikan keluarga untuk membantu proses identifikasi. Kata Jules, data antemortem yang diambil keluarga berupa sampel DNA saat ini sedang dilakukan pencocokan dengan jenazah.
"Proses identifikasi korban tetap berjalan. Saat ini masih menunggu hasil tes DNA yang telah diambil dari pihak keluarga. Mudah-mudahan dan doanya saja agar hasil tes DNA dalam 3 hari berikutnya sudah ada hasil," jelas Jules.
Dalam kecelakaan maut itu, total ada 12 orang yang menjadi korban jiwa. Mereka ialah penumpang mobil Daihatsu GranMax yang menabrak bus saat melaju di lajur contra flow lalu terbakar.
ADVERTISEMENT
Kabiddokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyana menjelaskan, sudah ada 11 korban yang dilakukan identifikasi. Sementara, 1 jenazah lain belum bisa diidentifikasi karena belum ada keluarga yang datang membawa data pembanding.
"Jadi ada 11 jenazah yang sudah berikan informasi, dan masih ada 1 jenazah yang masih didalami dari keluarga yang ada," kata Nariyana dalam jumpa pers di RSUD Karawang, Selasa (9/4).
Data dari keluarga diperlukan untuk mengidentifikasi korban lantaran kondisi jenazah yang sangat mengenaskan dan sulit untuk diidentifikasi.
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus, memang 1 sampai 2 yang masih bisa dikenali namun akibat ada benturan, wajah sudah berubah bentuk," jelas Nariyana.