Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Seluruh Sipir di Lapas Sukamiskin Dipindahkan
6 Februari 2017 18:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Lapas Sukamiskin dirombak besar-besaran. Seluruh sipir yang bertugas di tahanan khusus koruptor dipindahkan tugasnya. Langkah ini dilakukan Menkuham Yasonna Laoly menyusul terkuaknya napi koruptor pelesiran dengan memanfaatkan izin sakit dari dokter.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau yang di bawah-bawah ini, kami akan geser semua. Ganti dengan yang baru. Ya, kita geser ke tempat lain," jelas Laoly di kantor presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (6/2).
Laoly menyampaikan untuk narapidana Anggoro Widjojo sudah dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Gunung Sindur. Sedang yang lainnya eks Wali Kota Palembang Romi Herton, eks Bupati Bogor Rachmat Yasin, dan eks Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad masih dalam persiapan pemindahan. Gunung sindur merupakan tahanan untuk napi narkoba dan memiliki keamanan tingkat tinggi.
"Si Anggoro sudah kami kirim ke Sindur jam 4 pagi. Yang dua lain, kan dikosongin dulu ruangannya dong. Kan di sana ruangan (Gunung Sindur) harus kami siapin, tidak cukup. Karena di sana ada bandar Narkoba juga. Jadi kami geser dulu (napi di Lapas Gunung Sindur) nanti kita lihat siapa yang kami kirim belakangan ke sana," jelas Laoly.
ADVERTISEMENT
Sedang untuk Kalapas Dedi Handoko menurut Laoly sedang dalam proses pemeriksaan. Namun menurut dia, sejauh ini Kalapas sudah berlaku tegas.
"Sebenarnya si Dedi (Kalapas Sukamiskin) itu orangnya keras sampai di demo berkali-kali sama dikirim surat oleh semua narapidana. Berapa puluh napi di sana protes bahwa dia terlalu tidak menghargai hak asasi manusia mereka," bebernya.
Entah apa yang salah, padahal napi saat keluar Lapas dikawal sipir dan polisi. Tapi tetap saja mereka bisa pelesiran.
"Hanya ini pasti sulit. Yang memberi kan pasti tidak mau mengaku. Yang menerima juga tidak akan mau ngaku," tutup dia.