Seluruh Staf Penjara yang Disandera Napi di Ekuador Dibebaskan

14 Januari 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi memeriksa orang-orang, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, Jumat (12/1/2024). Foto: Ivan Alvarado/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi memeriksa orang-orang, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, Jumat (12/1/2024). Foto: Ivan Alvarado/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seluruh staf penjara yang disandera oleh para narapidana di penjara-penjara Ekuador telah dibebaskan pada Sabtu (13/1) malam. Kabar ini muncul di saat Ekuador masih dilanda gelombang konflik bersenjata melawan geng narkoba.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, otoritas penjara Ekuador (SNAI) mengatakan, para sandera yang dibebaskan tersebut terdiri dari 158 sipir dan 20 staf administrasi di berbagai penjara.
Mereka telah diculik dan ditawan sejak konflik pecah pada Senin (8/1) di sedikitnya tujuh penjara tersebar di Ekuador.
Tanpa menjelaskan bagaimana proses pembebasan para sandera itu berlangsung, SNAI menyebut pihaknya akan meluncurkan investigasi lebih lanjut. "Akan ada investigasi untuk menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyanderaan tersebut," ujar SNAI.
SNAI juga melaporkan kekerasan yang terjadi di beberapa penjara di hari yang sama para sandera dibebaskan — termasuk ada konfrontasi bersenjata dengan para narapidana di penjara Provinsi El Oro. Insiden ini menewaskan satu orang sipir.
Presiden Ekuador Daniel Noboa merinci rencana pembangunan dua penjara baru dengan keamanan tinggi, di Quito, Ekuador 11 Januari 2024. Foto: Carlos Silva/Presidensi Ekuador/Handout via REUTERS
Terpisah, Presiden Ekuador Daniel Noboa melalui postingannya di platform X menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan yang telah terlibat dalam pembebasan para sandera.
ADVERTISEMENT
"Selamat atas kerja patriotik, profesional, dan berani Angkatan Bersenjata, Kepolisian Nasional, dan SNAI. Kami menunggu laporan detailnya," tulis Noboa pada Minggu (14/1).
Ekuador sedang dihadapkan pada konflik bersenjata sejak awal pekan ini, imbas kaburnya gembong narkoba berbahaya Los Choneros alias Fito dari penjara berkeaman tinggi di Kota Guayaquil.
Menurut pejabat keamanan pemerintah, pergolakan yang terjadi dari dalam penjara disinyalir sebagai respons atas rencana Noboa untuk memindahkan narapidana geng narkoba ke penjara lain yang lebih ketat saat ia terpilih sebagai presiden pada November lalu.
Anggota militer berjaga di dekat Istana Kepresidenan menyusul hilangnya Jose Adolfo Macias, alias 'Fito', pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, di Quito, Ekuador, Selasa (10/1/2024). Foto: Karen Toro/REUTERS
Rencana semacam ini selalu mengundang reaksi besar-besaran dari geng narkoba sejak tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, geng narkoba menyatakan perang terhadap Noboa hingga mendesaknya untuk memberlakukan status darurat nasional di penjuru Ekuador.
ADVERTISEMENT
"Kelompok-kelompok bersenjata tampaknya bereaksi terhadap rencana Noboa untuk mengatasi situasi keamanan yang mengerikan ini," demikian menurut pejabat keamanan itu.
Pemerintah mencatat, pasukan gabungan yang terdiri lebih dari 20 ribu polisi dan Angkatan Bersenjata Ekuador terlibat dalam operasi perburuan geng narkoba sejak darurat nasional diberlakukan.
"Lebih dari 1.000 orang telah ditangkap sejak keadaan darurat dimulai pada hari Senin," kata pemerintah.