Selvi Gibran bersama SERUNI Dorong Pemberdayaan Para Perempuan di Lapas

7 Mei 2025 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Fatma Saifullah Yusuf dan Ketum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Selvi Gibran Rakabuming hadiri pelatihan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Selasa (6/5/2025). Foto: Kemensos RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Fatma Saifullah Yusuf dan Ketum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Selvi Gibran Rakabuming hadiri pelatihan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Selasa (6/5/2025). Foto: Kemensos RI
ADVERTISEMENT
Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) berkolaborasi mendukung para perempuan yang menjadi warga binaan agar memiliki keterampilan sebagai bekal hidup setelah bebas.
ADVERTISEMENT
Mereka ditempa melalui program pelatihan keterampilan usaha baru seperti yang dilakukan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Selasa (6/5/2025).
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan ini pendamping Wakil Presiden sekaligus Pembina Seruni dan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional  (Dekranas), Selvi Gibran Rakabuming. Turut hadir pendamping Menteri Sosial sekaligus Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Fatma Saifullah Yusuf.
Dukungan datang dari Selvi Gibran Rakabuming. "Salah satu hal luar biasa dan (saya) apresiasi sekali kerja sama antara Dekranas dan Seruni ini, menghasilkan sesuatu yang positif dan langsung bisa dirasakan manfaatnya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa setiap individu, termasuk warga binaan, memiliki hak untuk belajar dan bermimpi serta memiliki cita-cita.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Fatma Saifullah Yusuf dan Ketum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Selvi Gibran Rakabuming hadiri pelatihan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Selasa (6/5/2025). Foto: Kemensos RI
Dalam kesempatan yang sama Fatma juga memberikan dukungan penuh terhadap program pemberdayaan warga binaan. Kehadiran pendiri Fatma Foundation yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial ini juga mencerminkan komitmennya untuk menjangkau perempuan di seluruh lapisan, termasuk warga binaan di lapas agar berdaya dan mandiri di tengah masyarakat.
“Kegiatan semacam ini sangat positif khususnya bagi warga binaan untuk mengisi waktu luang. Dengan menambah ilmu pengetahuan, mereka bisa ikut pelatihan sesuai minat bakatnya, ada tata boga, tata busana, tata rias, membuat berbagai macam kerajinan, membatik, melukis, menari, bermusik dan sebagainya. Semoga ini bisa menjadi bekal untuk kelangsungan hidup para warga binaan ketika mereka sudah bebas dari hukuman,” ujar Fatma.
Kegiatan ini diikuti 217 warga binaan, dengan 40 orang di antaranya menjadi peserta pelatihan keterampilan. Mereka berasal dari berbagai Lapas, yaitu Lapas Tangerang, Cipinang, Depok, dan Lapas Cibinong. Para warga binaan juga tampak antusias mengikuti proses pelatihan.
ADVERTISEMENT
Progam pelatihan ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Sosial melalui Program ATENSI yang menyasar warga binaan sebagai salah satu dari 12 Pemerlu Atensi Sosial atau biasa disebut 12 PAS. Fokusnya mencakup pelatihan keterampilan, reintegrasi sosial, dan penguatan kemandirian.
Acara diprakarsai oleh bidang 2 Seruni yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter. Turut hadir di antaranya Ketua bidang 2 Masmidah Abdul Mu’ti pendamping Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Ayu Heni Rosan pendamping Menteri Investasi dan Hilirisasi, serta Evi Agus Andrianto pendamping Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan. Sedangkan dari Dekranas hadir Wakil Ketua Harian Dekranas Sri Suparni Bahlil serta Ketua Dekranasda Provinsi Banten Tinawati Andra Soni.
Di kesempatan ini pula, Selvi bersama para pengurus Seruni dan Dekranas, mengikuti pelatihan membuat cake marmer serta batik cap dan tulis. Melalui pelatihan ini, Seruni dan Dekranas menegaskan komitmen bersama untuk menciptakan ruang pemberdayaan perempuan yang inklusif, tak terkecuali bagi mereka yang tengah menjalani masa pembinaan. Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mendorong produktivitas dan kemandirian warga binaan setelah bebas dan kembali ke tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT