Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sukinah terlihat tidak berdaya duduk di kursi roda ketika tiba di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi. Maklum saja, usia jemaah haji asal Magetan ini sudah 93 tahun. Gerakannya perlahan, suaranya terdengar bergetar. Tapi ternyata renta tubuhnya mengelabui kita, semangatnya masih membara seperti anak muda.
ADVERTISEMENT
Sukinah tiba di Madinah untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini bersama putrinya yang ketiga, Sunarti, 63. Mereka adalah rombongan kloter pertama kedatangan jemaah Indonesia dari Embarkasi Surabaya 1 pada Sabtu pagi (6/7).
"Pinggangnya agak sakit, soalnya lama di pesawat," kata Sunarti memberi tahu kondisi ibunya sesaat setelah tiba di Hotel Isyraq al-Bustan, sekitar 450 meter dari Masjid Nabawi.
Sunarti mengatakan ibundanya sudah menderita banyak penyakit seperti tekanan darah tinggi, maag akut, dan asam urat. Bahkan, tidak lama sebelumnya ibunya diopname di rumah sakit lantaran sakit lambung. Ajaibnya, semua keluhan hilang ketika akan berhaji ke Tanah Suci.
"Keluhannya seperti sakit tenggorokan, dada panas, tapi sampai di sini hilang," kata Sunarti.
Sukinah terlihat pendiam, namun ketika ditanya awak media, kata-kata mengalir lancar dari mulutnya. Dia mengaku senang bisa terbang ke Tanah Suci. Keberangkatannya ini, kata dia, tidak lain adalah doanya yang dikabulkan Allah. Dia mengaku selalu diijabah doanya, termasuk berhaji ini.
ADVERTISEMENT
"Di pesawat senang, tidak capek, pokoknya senang. Terima kasih sebanyak-banyaknya sama Allah. Minta berdoa di mana-mana dikabulkan, dikasih semua. Sekarang pergi ke Mekkah, Madinah, sehat," kata Sukinah.
Pendengaran dan penglihatan Sukinah memang telah berkurang. Wartawan harus sedikit mengeraskan suara ketika bertanya agar terdengar olehnya. Namun ingatan nenek penggemar empal sapi ternyata masih baik. Dia masih ingat betul jumlah anak, cucu, dan cicitnya semuanya.
"Anaknya 9, cucu 24, cicit 28. Sekarang kalau kumpul keluarga keluarga saya itu 70 orang, lebaran penuh. Senang sekali," kata Sukinah.
Sukinah telah mendaftar haji sejak 2013 dan mendapatkan gilirannya tahun ini. Sedangkan Sunarti, putrinya, mendaftar sejak 2011. Sebenarnya Sunarti mendapat giliran berangkat haji pada 2020, namun dimajukan oleh pemerintah Magetan demi mendampingi ibunya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sunarti, ibunya gembira betul akan berangkat haji, malah jadi lebih sehat. "Wajahnya kelihatan berbinar, semangatnya membara," kata Sunarti.
Semangat Sukinah telah diperlihatkan sejak muda. Sunarti mengisahkan, ibunya itu telah menjanda sejak suaminya, seorang pengusaha mebel, meninggal dunia pada 1979. Sejak itu Sukinah menghidupi anak-anaknya seorang diri dengan membuka toko sembako.
Beberapa anaknya telah sukses bekerja sebagai pegawai negeri yang oleh Sukinah disebut "mengabdi sama pemerintah". Sukinah mengatakan, kunci suksesnya mendidik anak adalah tidak memanjakannya dengan harta.
"Saya kasih anak hanya buku. Kalau dikasih benda tidak bagus. Ibu cari uang hanya untuk beli buku anak-anak. Kalau dikasih barang, sebentar (habis)," kata Sukinah lagi.
Para buah hatinya adalah kesayangannya yang tak terlupakan. Untuk itu di tanah suci, Sukinah akan melancarkan doa-doa kebaikan untuk anak dan cucunya.
ADVERTISEMENT