Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Jakarta, kota yang tak pernah benar-benar tidur, mendadak seperti menarik napas panjang di penghujung Ramadan 2025.
ADVERTISEMENT
Di jalan-jalan utama yang biasanya penuh sesak dengan suara klakson dan laju kendaraan tertahan, kini tersisa lengang yang membentang.
Di Jl. MH. Thamrin, Minggu (30/3) sore, yang biasanya pada jam-jam pulang kerja menjadi medan perjuangan bagi para pekerja kota metropolitan, kini sepi dari riuh kendaraan.
Tak ada deretan ojek online yang biasanya berjajar di tepi trotoar, meneriakkan nama untuk mencari penumpang.
Tak ada suara klakson yang bersahut-sahutan, tak ada keluhan pengendara yang terjebak dalam kemacetan. Jalanan terasa lebih lapang, lebih tenang.
Sungguh senja yang tak biasa.
Pemandangan serupa terlihat di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Pawai Obor Elektrik di Jakarta Selatan: saat Budaya & Modernisasi Bertemu
Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna menggelar "Pawai Obor Elektrik" yang dilaksanakan di sekitar kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Minggu (30/3) malam. Pawai digelar di sekitar kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara ini menjadi ajang kolaborasi antara budaya tradisional dengan modernisasi, menghadirkan semangat kebersamaan yang kental di tengah lingkungan apartemen.
Ketua Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna, Amru Mahalli, mengungkapkan bahwa pawai ini diikuti oleh 150 warga Apartemen Taman Rasuna serta 100 peserta dari kawasan Menteng Atas. Kegiatan ini diawali dan diakhiri di titik yang sama, ditutup dengan silaturahmi dan ramah-tamah.
“Apa yang kita lakukan malam ini adalah mengangkat kembali budaya yang lama, yang selama ini ada di kampung-kampung kita. Mari kita hadirkan di Jakarta. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yang paling penting adalah bagaimana kita menghadirkan apartemen dengan rasa kampung, menumbuhkan kekerabatan yang kuat,” ujar Amru Mahalli dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menekankan bahwa ibadah Ramadan tidak hanya bersifat ritual individu, tetapi juga memiliki aspek sosial.
Maluku Utara
Bulan Ramadan kini telah usai, masyarakat di berbagai daerah mulai menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1446H dengan caranya masing-masing.
Salah satunya di Maluku Utara, masyarakat berbondong-bondong melakukan pawai obor, begitu pun di Karanganyar, Klaten dan Solo. Lalu di Semarang masyarakat melakukan pawai takbir dengan membawa replika ka'bah.
Selain melakukan pawai obor, masyarakat di Bandung menyambut hari raya Idul Fitri dengan cara menggelar Festival Dulag atau Festival Bedug. Tak kalah menarik di Mataram, anak-anak melakukan takbir sambil berkeliling dengan replika Al-Quran raksasa yang mereka bawa.