Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sembilan warga Amerika Serikat yang terdiri dari wanita dan anak-anak tewas dibunuh kelompok bersenjata di Meksiko . Mereka diberondong peluru saat berada di dalam kendaraan, beberapa jasad hangus terbakar.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Selasa (5/11), peristiwa ini terjadi pada siang hari Senin (6/11) dekat perbatasan negara bagian Chihuahua dan Sonora.
Para korban adalah anggota keluarga komunitas Mormon yang berasal dari AS dan menetap di Meksiko sejak puluhan tahun lalu. Semua korban tewas masih memegang kewarganegaraan AS, beberapa memiliki dwi-kewarganegaraan Meksiko.
Menurut aparat, kendaraan-kendaraan mereka ditembaki ketika konvoi dari Chihuaha menuju AS. Di dalam mobil hanya ada wanita dan 14 anak. Para korban ditemukan di tiga lokasi terpisah.
Jasad empat orang anak dan seorang wanita ditemukan dalam mobil Chevrolet Tahoe yang terbakar dekat desa San Miguelito. Sekitar 18 kilometer dari lokasi itu, ditemukan tiga jasad lainnya dalam mobil Suburban, yakni seorang wanita dan dua anak.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jasad seorang wanita lainnya ditemukan 15 meter jauhnya. Dua di antara korban adalah bayi kembar berusia 6 bulan.
Para korban berasal dari keluarga LeBaron, Langford, Miller dan Johnson. Lima orang anak terluka dalam peristiwa itu dan dilarikan ke rumah sakit Tucson, Arizona. Beberapa anak ditemukan selamat setelah kabur dari lokasi penembakan.
Julian LeBaron, seorang kerabat korban, menyebut insiden itu sebagai pembantaian. Dia mengatakan, beberapa korban dibakar hidup-hidup dalam mobil. "Kami tidak tahu kenapa, walau mereka kerap mendapatkan ancaman langsung. Kami tidak tahu siapa yang melakukannya," kata Julian kepada Reuters.
Aparat keamanan masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku pembantaian tersebut. Polisi menduga serangan ini salah sasaran, namun dugaan itu disangkal keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Mereka mengatakan bahwa keluarga penganut Mormon dari AS selama puluhan tahun terlibat konflik dengan kartel narkotika.
"Kami telah ada di sini lebih dari 50 tahun. Tidak ada yang tak kenal mereka (korban). Siapapun yang melakukan ini pasti tahu," kata Alex LeBaron, keluarga korban.
"Mereka diincar dan mereka sengaja dibunuh," ujar keluarga korban lainnya, Lafe Langford.