Sembuh dari Corona, Helmy Yahya Buat Aplikasi untuk Bantu Donor Plasma

29 Januari 2021 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Helmy Yahya mengambil banyak hikmah saat dinyatakan positif COVID-19 pada awal Januari 2021, dan kini ia sudah sembuh. Sebagai penyintas corona, ia ingin membantu teman-teman dan masyarakat Indonesia yang masih berjuang menghadapi penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dilakukan adalah membuat aplikasi khusus bagi yang membutuhkan donor plasma konvalesen. Plasma konvalesen ini hanya dapat didonorkan oleh mereka yang sudah sembuh dari COVID-19, untuk diberikan plasmanya kepada pasien corona bergejala sedang hingga berat karena mengandung antibodi.
Helmy bersama dokter Khoirul Hadi membuat aplikasi bernama Aksi Donor Plasma Konvalesen disingkat akdoplak (akdoplak.com).
"Bersama dokter Khoirul Hadi di Solo yang penyintas juga kita buat aplikasi akdoplak, saya bilang jadi co-founder. Aplikasi ini mempertemukan orang yang mau jadi donor dan yang mencarinya," kata Helmy dalam program Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (29/1).
Ia menuturkan lewat aplikasi ini sudah berhasil membantu 200 orang yang membutuhkan donor plasma konvalesen.
ADVERTISEMENT
Helmy Yahya. Foto: Instagram/@helmyyahya
Mantan Dirut TVRI itu menuturkan, saat ini plasma konvalesen jumlahnya masih sangat sedikit, sementara yang membutuhkannya banyak.
"Pak JK [Jusuf Kalla-Ketua PMI] katakan 1 hari dia cuma dapat 50 kantong, padahal kebutuhannya itu ratusan. Ratusan ribu sudah sembuh COVID, kalau mereka donor aja lebih dari sekali akan menyelamatkan banyak nyawa," tutur Helmy.
"Kita dengan dokter Khoirul Hadi membuat aplikasi yang menghubungkan orang yang butuh plasma konvalesen dengan orang yang berdonor, karena banyak sekali orang yang mau donor enggak tahu caranya," lanjut dia.
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Ide untuk membuat aplikasi ini pun tercetus karena ia belajar dari pengalamannya terkena corona. Karena merasa diberikan kesempatan oleh Allah, ia pun memanfaatkan momen ini untuk membantu sesama pasien yang membutuhkan donor plasma.
ADVERTISEMENT
"Allah barangkali menakdirkan saya, kalau saya jadi pegiat, pencari plasma konvalesen tanpa jadi penyintas kurang powerful. Saya belajar dari pengalaman hidup saya, bagaimana melihat sesuatu fenomena, musibah, kejadian yang sepahit apa pun dari sisi looking from the bright side," tutup Helmy.