Semburan Air Panas dan Lumpur di Madina Capai 100 Derajat Celsius, Tak Beracun

28 April 2025 12:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi melakukan koordinasi bersama Pemkab terkait munculnya semburan air panas dan lumpur yang muncul di Desa Roburan, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penyelidikan bersama ahli geologi, ditemukan fakta bahwa air tersebut mencapai suhu 100 derajat celsius.
“Dari pengecekan suhu air sekitar 100°C dan udaranya tidak mengandung racun sehingga bisa dikatakan aman,” kata Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh pada Senin (28/4).
“Sumur (semburan air) tersebut sudah lama muncul berdasarkan keterangan pemilik tanah. Di Desa Roburan Dolok merupakan jalur patahan panas bumi dan kapan saja bisa muncul lubang air panas dan asap,” sambungnya.
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Arie bilang, dalam koordinasi itu, Bupati Madina Saipullah Nasution menyebut Pemkab Madina juga akan segera menyurati Kementerian ESDM terkait fenomena ini.
“Pemkab Madina akan segera mengirimkan surat ke Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, kemungkinan dalam waktu dekat ini tim akan turun dan akan melakukan penelitian secara menyeluruh,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam koordinasi ini, polisi menggandeng Pemkab juga PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Sebab, sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, disebut semburan muncul di sekitar lokasi pengeboran PT SMGP.
“Adapun rencana pihak PT. SMGP antara lain akan menghadirkan tenaga ahli dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKI) Kementrian ESDM untuk melakukan pengecekan terhadap semburan sumber air tersebut. Diperkirakan hasil penelitian dan analisa EBTKI akan diterbitan lebih kurang selama 90 hari,” kata dia.

Penjelasan SMGP

Pihak SMGP sudah membantah bahwa semburan air panas itu terkait dengan eksplorasi perusahaan.
“Menanggapi laporan tersebut, pada Rabu 23 April 2025, PT SMGP bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal melakukan tinjauan lapangan langsung ke lokasi manifestasi yang ditampilkan dalam video tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT SMGP,” kata Corporate Communication Manager PT SMGP, Agung Iswara, kepada wartawan.
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Sementara manifestasi yang berada di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang telah terpantau sejak tahun 2021. PT SMGP, kata Agung, menegaskan bahwa manifestasi ini tidak memiliki hubungan langsung dengan sumur-sumur pada Wellpad E.
ADVERTISEMENT
"Sumur-sumur tersebut telah dibor sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah berhasil mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan dan saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan,” jelasnya.
Agung menuturkan bahwa semburan lumpur tersebut merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di wilayah panas bumi.
"Manifestasi seperti ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di wilayah dengan potensi panas bumi, sebagai hasil interaksi antara air tanah dan batuan panas di bawah permukaan,” kata Agung.