Semburan Lumpur Kutisari Surabaya Keluarkan Banyak Air dan Minyak

27 September 2019 13:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Linmas Pemkot Surabaya yang berjaga di lokasi semburan lumpur di Jalan Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Linmas Pemkot Surabaya yang berjaga di lokasi semburan lumpur di Jalan Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Semburan lumpur di Jalan Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya terus mengeluarkan lumpur, minyak, dan gas, sejak Senin (24/9).
ADVERTISEMENT
Kini, semburan tersebut mengeluarkan banyak minyak dengan air. Anantha, Petugas Linmas Pemkot Surabaya yang sedang berjaga mengatakan, sejak Kamis (26/9) sore, sebanyak 16 drum digunakan untuk menampung minyak.
Petugas Linmas Pemkot Surabaya yang berjaga di lokasi semburan lumpur di Jalan Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
“(Sudah) 16 drum minyak, mulai dikuras sejak 15.00 WIB. Sebelumnya minyak ditampung 24 drum, sekarang banyak keluar airnya aja,” terang Anantha kepada kumparan.
“Kalau ada orang ngerokok sekitar sini, habis (terbakar), kan di sini kandungan gasnya methane,” tambahnya.
Semburan lumpur di Jalan Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya terus mengeluarkan lumpur, minyak sejak Senin (24/9). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara itu, operator Leak Survey Perusahaan Gas Negara (PGN), Arihan Rohandi, menjelaskan kadar gas methane pada semburan lumpur tersebut hingga 80 persen dengan kandungan gas 20.000 ppm.
Methane ada kenaikan, sekarang kandungannya 80 persen, 20 ribu ppm. Dibawah 100 ppm masih aman. Pasti mudah terbakar, karena ada methane,” jelas Arihan usai memeriksa kadar gas methane di lokasi.
ADVERTISEMENT
Arihan menyebut, pihaknya bakal melakukan pengecekan selama 7 hari sejak semburan lumpur tersebut muncul pada Senin (24/9).