Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Seminggu Hilang, Pria di Sumut Ditemukan Tinggal Kerangka oleh Adiknya
19 Agustus 2022 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pria berinisial SR (64) ditemukan dalam kondisi tinggal tengkorak di Desa Lobutayas, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan , Sumatera Utara, Rabu (17/8). Sebelum tewas, korban sempat hilang seminggu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Saipar Dolok Hole AKP Zulham mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan adiknya Saruddin Ritonga (60). Saat itu sang adik, hendak mencari kakaknya yang sudah seminggu tidak pulang. Lalu sekitar pukul 13.00 WIB di sebuah perkebunan, Saruddin menemukan tulang belulang.
“Di tengah perjalanan, Saruddin melihat kerangka manusia dengan kondisi tulang kepala dan kaki terpisah di jalan menuju Dusun Lobutayas Sitala,” ujar Zulham dalam keterangannya, Jumat (19/8)
Saat itu, Saruddin yakin korban merupakan kakaknya, sebab di lokasi kejadian ditemukan tas milik korban.
“Namun karena dia takut, lalu Saruddin langsung menuju Desa Lobutayas dan memberi tahu penemuan kerangka manusia kepada warga,” ujar Zulham.
Namun saat itu warga tidak berani datang ke lokasi kejadian. Masyarakat menduga ada binatang buas di lokasi penemuan kerangka manusia itu. Namun Zulham belum merinci binatang buas jenis apa yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya Kamis (18/8) warga beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Saat dievakuasi jasad ditemukan dalam keadaan tinggal tulang-belulang, tengkorak kepala, kaki, tangan dan tulang pinggul.
“Kerangka manusia itu sudah dimakamkan di Dusun Lobutas Sitala. Petugas juga sudah mendatangi lokasi dan memeriksa sejumlah saksi,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai ketakutan warga terhadap binatang buas, polisi telah berkoordinasi dengan BKSDA Padang Sidempuan untuk memasang perangkap.
“Pihak kepolisian juga sudah memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk tidak melakukan kegiatan di kebun, hingga kondisi dipastikan aman,” tutup Zulham.