Semoga Booster dan Prokes Selama Mudik Bisa Tekan Lonjakan Corona di Jakarta

11 Mei 2022 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta,  Ahmad Riza Patria membuka Rapat Koordinasi Pertama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 secara virtual, Rabu (9/3/2022). Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membuka Rapat Koordinasi Pertama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 secara virtual, Rabu (9/3/2022). Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan harapannya agar kasus COVID-19 tidak mengalami kenaikan usai libur dan cuti bersama Lebaran 2022. Sebab, di tahun sebelumnya sempat mengalami lonjakan.
ADVERTISEMENT
Riza yakin program wajib vaksin booster terhadap pemudik beberapa waktu lalu dapat memberikan dampak positif menekan laju COVID-19.
“Harapan kami dengan adanya program mudik wajib vaksin booster dan laksanakan prokes ketat. Tentu harapan kita tidak ada peningkatan yang berlebihan, kalau misalpun ada, sedikit, itu masih dalam batas wajar,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/5).
Riza menyebut, telah terjadi kenaikan kasus positif COVID-19 khususnya di Jakarta setelah libur. Dia menilai peningkatan tersebut merupakan hal yang wajar.
Jika melihat tambahan kasus positif pada Selasa (10/5), ada sekitar 150 kasus baru. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berjumlah 102 kasus.
“Ya memang ada peningkatan tapi masih dalam batas kewajaran tentu seperti kita ketahui dalam dua tahun terakhir libur panjang selalu diikuti dengan peningkatan,” ujar politisi dari partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, selama sepekan ini Pemprov DKI Jakarta melalui beberapa dinas terkait akan melakukan sosialisasi kembali mengenai pengetatan protokol kesehatan. Juga menambah pengawasan dan monitoring terhadap penambahan kasus.
“Kami selalu melakukan beberapa langkah-langkah, pertama sosialisasi kami terus laksanakan, pengawasan, monitoring, berbagai fasilitas kami siapkan standby termasuk nakes. Namun yang paling penting kembali ke masyarakat itu sendiri harus laksanakan prokes ketat, disiplin dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Berdasarkan olah data yang kumparan lakukan terhadap data Kemenkes pada 27 April lalu, angka vaksinasi booster harian melonjak 70,2 persen sejak Jokowi mewajibkan booster sebagai syarat mudik.
Jadi, rata-rata booster harian sebelum kebijakan itu muncul ada di angka 301.880 per hari. Namun setelah booster jadi syarat untuk mudik, angka booster harian mencapai 514.013.
ADVERTISEMENT
Sedangkan cakupan vaksinasi booster nasional ada di angka 17,32 persen. Dengan kata lain, angka booster nasional baru mencapai 36,06 juta orang per 27 April 2022.