Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kapal pesiar Diamond Princess sempat menjadi sorotan dunia karena dikarantina pada 3 Februari lalu di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Kapal pesiar itu dikarantina karena 621 penumpangnya terpapar virus corona. Selain itu, terdapat 78 kru yang merupakan WNI.
ADVERTISEMENT
Lama tak terdengar kabarnya, kapal pesiar Diamond Princess memberikan kabar baik. Kapal pesiar itu pada awal April ini menerima sertifikasi layak berlayar setelah dilakukan proses pembersihan menggunakan cairan disinfektan.
"Pada awal April, pekerjaan sanitasi Diamond Princess telah selesai. MHLW (Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang) mencabut status karantina dan memberikan sertifikat layak berlayar tanpa jejak COVID-19 kepada Diamond Princess," kata pernyataan Princess Cruises yang diterima kumparan, Jumat (10/4).
Princess Cruises adalah perusahaan pelayaran premium internasional yang mengoperasikan armada 18 kapal pesiar modern. Salah satu armadanya adalah Diamond Princess. Mereka juga sebelumnya berinisiatif menghentikan operasi seluruh armadanya hingga 10 Mei akibat pandemi virus corona .
Proses pembersihan itu dilakukan di terminal Daikoku, Pelabuhan Yokohama oleh BELFOR Holdings Inc yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat. Pembersihan menggunakan cairan disinfektan meliputi semua area kawasan dengan akses publik dan awak, kamar kabin penumpang, kamar kabin awak, serta kawasan kuliner dan hiburan kapal pesiar Diamond Princess.
ADVERTISEMENT
"BELFOR dipilih dari sekian banyak perusahaan penyedia layanan terkemuka yang menanggapi permintaan global dari Princess Cruises dan kemudian disetujui penunjukkannya oleh MHLW yang memproses karantina kapal," ucap Princess Cruises
Selama proses pembersihan, BELFOR menerapkan prosedur pembersihan level tiga sesuai dengan standar protokol yang ditetapkan, ditentukan, dipantau, dan disetujui oleh Pusat Toksikologi dan Kesehatan Lingkungan (CTEH), MHLW, dan Princess Cruises.
"Menjunjung tinggi prosedur dan protokol keselamatan demi perlindungan terhadap pekerja yang terlibat dalam proses disinfektan. Para teknisi telah melakukan pembersihan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) bermutu tinggi," tambahnya.
Princess Cruises menjelaskan, proses pembersihan dimulai dengan pengeluaran semua produk linen, selimut, bantal, dan bahan-bahan lainnya dari kapal pesiar. Kemudian, tim pekerja menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh area kapal tanpa terkecuali seperti di koridor, pegangan tangan, gagang pintu, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kemudian proses penyemprotan disinfektan dan pembersihan mencakup semua jenis lantai, serta seluruh sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) di seluruh kapal.
"Ratusan anggota tim operasi BELFOR dari Jepang dan Amerika Utara, Divisi Lingkungan, HVAC, dan Kelautan, telah bekerja sejak awal Maret untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut," tutur Princess Cruises.
Setelah proses penyemprotan disinfektan selesai, Princess Cruises mengatakan kapal pesiar Diamond Princess telah dipindahkan dari terminal Daikoku, Pelabuhan Yokohama ke galangan kapal terdekat untuk menyelesaikan perbaikan hotel.
Termasuk penggantian semua kasur, linen, mesin permainan, area mainan, peralatan layanan yang bersifat teknis. Fase ini diharapkan akan selesai pada bulan Mei 2020.
-----
ADVERTISEMENT
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!