Sempat Diprotes, Putri Ridwan Kamil Akhirnya Masuk SMAN 3 Bandung

Anak kedua Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Camillia Laetitia Azzahra. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Putri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Camillia Laetitia Azzahra, atau akrab disapa Zahra diterima di SMAN 3 Bandung. Sesuai jadwal pada Senin (1/7), Zahra mendaftar ulang ditemani ibundanya, Atalia Praratya.

Zahra senang bisa melanjutkan pendidikan di sekolah yang sama dengan ayahnya. Sebagaimana diketahui, Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- pernah mengenyam pendidikan di SMAN 3 Bandung juga.

"Senang banget. Pengen insyaallah arsitek di ITB. Aku lebih senang, lebih ke seni-seni," ujar dia ketika ditemui, Senin (1/7).

Sementara itu, Atalia juga senang anaknya bisa diterima. Atalia awalnya sempat cemas ketika menunggu hasil pengumuman PPDB. Pilihan ke SMAN 3 Bandung, kata dia, merupakan pilihan anaknya sendiri.

"Alhamdulillah, sebetulnya ini saya mewakili perasaan para orang tua juga semuanya jadi masa-masa PPDB itu tidak hanya anak saja yang deg-degan yang gelisah, sama orang tuanya," tutur dia.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat ditemui oleh media. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan

Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Bandung, Aan Hendrawati, menuturkan Zahra berada di peringkat 15 dari 17 kuota jalur perpindahan orangtua.

Meski berstatus sebagai anak gubernur, Aan memastikan tidak akan memberikan perlakuan khusus terhadap Zahra. "Tidak ada pengkhususan. Sama saja," kata dia.

Sebelumnya, pendaftaran PPDB Zahra ke SMAN 3 Bandung sempat menjadi perbincangan. Anak bungsu Emil itu dianggap menyalahi aturan zonasi PPDB seperti tercantum dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018.

Zahra dalam kartu keluarga (KK) tercatat tinggal di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kidul. Sejak Emil dilantik sebagai gubernur pada September 2018, mereka pindah ke Rumah Dinas Pakuan di Jalan Otto Iskandardinata Nomor 1, Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung.

Saat mendaftar di SMAN 3 Bandung yang terletak di Jalan Belitung, Kecamatan Sumur Bandung, Zahra menggunakan jalur perpindahan tugas orang tuanya. Hal itu yang menyebabkan banyak pihak memprotes.

Mereka kebanyakan menyoal Zahra yang harusnya mendaftar di SMA terdekat dari domisili sesuai kartu keluarga.