Sempat Ditahan saat Mau Wawancara Pengajuan WN AS, Mahasiswa Palestina Bebas

1 Mei 2025 12:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Universitas Columbia Mohsen Mahdawi meninggalkan gedung pengadilan federal setelah dibebaskan dengan jaminan, di Burlington, Vermont, AS, Rabu (30/4/2025). Foto: Socialism and Liberation/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Universitas Columbia Mohsen Mahdawi meninggalkan gedung pengadilan federal setelah dibebaskan dengan jaminan, di Burlington, Vermont, AS, Rabu (30/4/2025). Foto: Socialism and Liberation/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Hakim akhirnya membebaskan mahasiswa Universitas Columbia asal Palestina yang ditangkap saat hendak wawancara pengajuan kewarganegaraan AS.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa bernama Mohsen Mahdawi itu merupakan salah satu dari banyak mahasiswa yang akhirnya bebas setelah menentang penangkapan.
Dia keluar dari pengadilan Vermont pada Rabu (30/4) dan memimpin ratusan pendukungnya sambil berteriak "Jangan takut" dan "Bebaskan Palestina". Dia mengatakan masyarakat harus bersatu untuk membela demokrasi dan kemanusiaan.
"Jangan pernah menyerah pada gagasan bahwa keadilan akan menang. Kami ingin membela kemanusiaan, karena seluruh dunia -- tidak hanya Palestina -- mengawasi kita. Dan apa yang akan terjadi di Amerika akan memengaruhi seluruh dunia," kata Mahdawi, dikutip dari AP, Kamis 1/5).
Pengunjuk rasa pro-Palestina bergandengan tangan di sekitar para peserta perkemahan saat polisi mendatangi perkemahan mereka di kampus Universitas Washington, Sabtu, 27 April 2024. Foto: Christine Tannous/St. Louis Pasca Pengiriman melalui AP
Mahdawi (34 tahun) telah jadi penduduk tetap AS selama 10 tahun. Dia ditahan di penjara negara bagian Vermon sejak 14 April.
Dalam surat perintah bebas, Hakim Distrik AS Geoffrey Crawford mengatakan Mahdawi telah mengajukan klaim substansial bahwa pemerintah menangkapnya untuk membungkam ucapan yang tidak disetujui pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Bahkan jika dia seorang yang suka menghasut, perilakunya dilindungi Amandemen Pertama," kata hakim dalam surat perintah bebas Mahdawi.
Hakim Crawford juga mengatakan menyinggung lawan politik atau membuat Kementerian Luar Negeri khawatir tak membuat Mahdawi berbahaya sehingga harus ditangkap.
Mahasiswa Universitas Columbia Mohsen Mahdawi meninggalkan gedung pengadilan federal setelah dibebaskan dengan jaminan, di Burlington, Vermont, AS, Rabu (30/4/2025). Foto: Socialism and Liberation/Handout via REUTERS
Pemerintah AS menilai dapat mengeluarkan Mahdawi dari AS berdasarkan UU Imigrasi dan Kewarganegaraan. Sebab, Menlu AS Marco Rubio mengatakan kehadiran dan aktivitas Mahdawi dapat menimbulkan konsekuensi kebijakan luar negeri yang serius dan akan membahayakan kepentingan politik luar negeri AS.
Pengacara pemerintah mengatakan Mahdawi adalah ancaman keamanan nasional. Dia menyinggung penyelidikan FBI pada 2015 terkait tuduhan Mahdawi membuat komentar mengancam tentang orang Yahudi di sebuah toko senjata. Sementara, hakim mengatakan FBI telah menentukan tuduhan itu dibuat-buat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dokumen pengadilan, Mahdawi lahir di kamp pengungsi di Tepi Barat dan pindah ke AS pada 2014. Dia mengorganisir protes kampus di Universitas Columbia hingga Maret 2024 dan mendirikan Persatuan Mahasiswa Palestina di sana bersama Mahmoud Khalil, mahasiswa Palestina lainnya yang ditangkap pada Maret lalu.
Dengan bebasnya Mahdawi, dia dapat berpergian ke luar negara bagian Vermont dan menghadiri wisuda bulan depan di New York. Dia baru-baru ini menyelesaikan kuliah di Universitas Columbia dan berencana memulai program S3 di sana pada musim gugur.