Sempat Ditarik, Bantuan Bupati Jember untuk Ponpes Kembali Diserahkan

17 Februari 2020 13:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santri di Pondok Pesantren di Jember, mengeringkan kitab dan barang-barang yang terendam banjir.  Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Santri di Pondok Pesantren di Jember, mengeringkan kitab dan barang-barang yang terendam banjir. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah ramai diperbincangkan, Bupati Jember, Faida, akhirnya memenuhi janjinya memberikan 18 paket bantuan untuk korban banjir di Ponpes Mahasiswa Ma'had 'Ilmi. Bantuan yang diberikan saat seremonial pada Jumat (7/2) itu sebelumnya sempat ditarik lagi.
ADVERTISEMENT
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Ma'had Al Ilmi, ustaz Mansur, merasa berkat pemberitaan media, akhirnya 18 orang santri mendapat bantuan berupa selimut dan kasur. Paket bantuan banjir itu diserahkan pada Jumat (14/2).
"Karena kata Pak Camat sampai dibaca kementerian," ujarnya kepada wartawan.
Padahal sebelumnya para mahasiswa santri itu hanya diberi bantuan 5 paket berisi selimut, kasur, dan sembako. Bantuan diberikan secara simbolis sebagai bentuk penanganan bencana oleh Bupati Jember Faida. Itu pun usai acara seremonial, seluruh bantuan ditarik oleh petugas dari Kelurahan Mangli dan Kecamatan Kaliwates.
Pesantren lantas hanya diberi 2 paket bantuan dari 5 paket yang diambil petugas. Hingga sepekan berlalu, 18 paket bantuan yang dijanjikan tak kunjung datang.
ADVERTISEMENT
Pemberitaan media setempat tentang kejadian di pesantren yang dihuni mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember, Jawa Timur, itu akhirnya meluas.
"Sore tadi Pak Camat datang memberi 16 paket kekurangan bantuan seperti yang dijanjikan bupati untuk 18 santri," ujar Mastur.
Bupati Jember Faida saat mengunjungi korban banjir di pondok pesantren di Jember. Foto: kumparan
Mastur mengaku dirinya dan para santri juga disuruh Camat Kaliwates Asrah Widono untuk mengatakan terima kasih ke Bupati Faida. Ucapan Mastur dan santri divideokan atas inisiatif Asrah.
"Kata-katanya Pak Camat yang buat. Kami bacakan dan direkam," tuturnya mengisahkan.
Dikonfirmasi terpisah, Asrah merasa idenya merekam ucapan terima kasih ke Bupati Faida disetujui warga. "Jadi inisiatif semuanya," sebutnya.
Menurut Asrah, video dimaksudkan sebagai bukti pemberian bantuan korban banjir telah terpenuhi. Ia menyebut, penarikan bantuan di awal, lantaran data korban banjir belum lengkap.
ADVERTISEMENT
Pihaknya hanya menerima data korban yang mempunyai kartu keluarga. Kondisi itu mempersulit pemberian bantuan kepada mahasiswa yang berasal dari luar Kabupaten Jember.
Menurut Asrah, semestinya sejak awal RT maupun RW mendata semua korban. Bahkan korban juga harus aktif melapor.
"Dua-duanya seharusnya proaktif. Sehingga data awal pakai KK, kemudian kekurangannya menyusul," sebutnya.