Sempat Kabur, Eks Presiden Gotabaya Rajapaksa Akan Kembali ke Sri Lanka

2 September 2022 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Foto: John Angelillo/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Foto: John Angelillo/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, akan segera kembali ke rumahnya setelah melewati pengasingan di Thailand. Laporan tersebut muncul pada Jumat (2/9).
ADVERTISEMENT
Rajapaksa telah mengajukan petisi terkait kepada penggantinya, Ranil Wickremesinghe. Dia meminta Wickremesinghe untuk memfasilitasi kepulangan ke Sri Lanka.
"[Rajapaksa] tinggal di sebuah hotel Thailand bak tahanan dan ingin kembali," ujar pejabat pertahanan yang tidak menyebutkan namanya, dikutip dari AFP Jumat (2/9).
"Kami diberi tahu dia akan segera kembali pada Sabtu [3 September 2022]," tambah dia.
Orang-orang mengunjungi rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa setelah ia melarikan diri, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (13/7/2022). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Konstitusi Sri Lanka menjamin berbagai hak istimewa bagi para mantan presiden. Mereka mendapatkan pengawal, kendaraan, dan tempat tinggal.
Pada Jumat (2/9), polisi mengerahkan petugas berpakaian sipil di luar kediaman yang dialokasikan untuk Rajapaksa di Kolombo. Pemerintah turut meningkatkan keamanan di rumah pribadi Rajapaksa.
"Kami baru saja membentuk divisi keamanan baru untuk melindunginya setelah dia kembali pada Sabtu. Unit tersebut terdiri dari unsur-unsur komando tentara dan polisi," terang pejabat tersebut.
ADVERTISEMENT
Aktivis HAM akan mendesak penangkapan Rajapaksa atas serangkaian kejahatan setibanya di Sri Lanka. Tuduhan tersebut meliputi dugaan keterlibatan dalam kasus Lasantha Wickrematunge. Editor surat kabar terkemuka itu dibunuh pada 2009.
Demonstran unjuk rasa di dalam Gedung Presiden, setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu (9/7). Foto: Dinuka Liyanawatte/REUTERS
Rajapaksa juga menghadapi dakwaan terkait Wickrematunge di pengadilan California. Dia dituding terlibat dalam penyiksaan para tahanan Tamil pula selama akhir perang saudara pada 2009.
"Kami menyambut baik keputusannya untuk kembali sehingga kami dapat membawanya ke pengadilan atas kejahatan yang telah dilakukannya," tegas juru bicara Sri Lanka Young Journalists' Association, Tharindu Jayawardhana.
Pemimpin terguling itu melarikan diri dari Sri Lanka dengan pengawalan militer pada Juli. Dia terdesak untuk angkat kaki usai massa anti-pemerintah menyerbu kediaman resminya.
Para pengunjuk rasa menyalahkan Rajapaksa atas krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka. Menyusul demonstrasi selama berbulan-bulan, dia akhirnya memutuskan untuk mundur.
ADVERTISEMENT
Demonstran unjuk rasa di dalam Gedung Presiden, setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu (9/7). Foto: Dinuka Liyanawatte/REUTERS
Pria berusia 73 tahun itu mengeluarkan surat pengunduran diri dari Singapura. Negara tersebut lalu menolak untuk memperpanjang visa jangka pendek bagi Rajapaksa.
Alhasil, Rajapaksa melanjutkan pengasingan ke Bangkok sejak Agustus. Otoritas setempat menginstruksikan Rajapaksa untuk tidak keluar dari penginapannya di negara tersebut. Thailand menilik ancaman keselamatan yang menyasar Rajapaksa.
Pengunduran diri dari jabatan presiden telah mengakhiri kekebalan hukum bagi Rajapaksa. Artinya, kasus-kasus kriminal yang terhenti dapat kembali bangkit menargetkan Rajapaksa.