Sempat Terhenti, Paus Leo Lanjutkan Tradisi Libur Musim Panas di Castel Gandolfo
7 Juli 2025 12:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menitSempat Terhenti, Paus Leo Lanjutkan Tradisi Libur Musim Panas di Castel Gandolfo
Paus Leo XIV berlibur musim panas di Castel Gandolfo yang selama berabad-abad jadi tempat berlibur para paus. Tradisi libur musim panas di sana sempat berhenti di era Paus Fransiskus.kumparanNEWS



ADVERTISEMENT
Paus Leo XIV kembali melanjutkan tradisi musim panas yang sempat tidak dijalankan Paus Fransiskus selama 12 tahun kepausan.
ADVERTISEMENT
Tradisi itu adalah menghabiskan libur musim panas di rumah peristirahatan kepausan di Castel Gandolfo, Italia. Dikutip dari Associated Press, Paus Leo XIV tiba di kota puncak bukit itu pada Minggu (6/7) waktu setempat.
Paus Leo XIV menyapa umat yang berkumpul di jalan utama di kota untuk menyambut kedatangannya. Dia kemudian berdiri di balkon vila, melambaikan tangan ke umat yang menyambutnya.
"Saya harap semua orang memiliki waktu berlibur untuk memulihkan jiwa dan raga," kata Paus Leo XIV.
Para paus sebelumnya selalu menghabiskan waktu musim panas di daerah yang lebih sejuk di Castel Gandolfo, yang menghadap ke Danau Alban di perbukitan selatan Roma. Wilayah itu menjadi tempat liburan favorit penguasa Roma sejak era Kaisar Domitian di abad pertama.
Istana kepausan di Castel Gandolfo didirikan oleh Paus Urban VIII pada 1624 agar paus bisa beristirahat di luar Roma. Ukuran istana diperluas di era paus berikutnya hingga ukurannya saat ini, 55 hektar.
ADVERTISEMENT
Di lahan itu masih ada pertanian yang masih berjalan, taman yang terawat, observatorium yang dikelola oleh astronom Yesuit, dan pusat pendidikan lingkungan yang terinspirasi oleh ensiklik Paus Fransiskus yang ditulis pada 2015, Laudato Si.
Karena menjadi tempat peristirahatan para paus selama musim panas, banyak umat peziarah yang datang ke sana pada hari Minggu untuk mendengarkan khotbahnya yang disampaikan di dalam halaman istana.
Wilayah itu semakin dikenal setelah Paus Benediktus XVI mengumumkan mengundurkan diri sebagai paus di sana pada 28 Februari 2013.
Meski demikian, Paus Fransiskus yang suka tinggal di rumah lebih memilih untuk menghabiskan waktu musim panas di Roma.
Keputusan itu berdampak pada ekonomi di sana. Tapi setelah Paus Fransiskus menjadikan istana kepausan dan tamannya menjadi museum yang dibuka untuk publik, daya tarik kota itu kembali.
ADVERTISEMENT
Warga Castel Gandolfo Merasa Diabaikan Paus Fransiskus
Warga setempat merasa diabaikan oleh Paus Fransiskus yang lebih memilih menghabiskan libur musim panas di Roma dibandingkan di Castel Gandolfo.
Seorang pemilik toko, Anna, bahkan menyebutnya sebagai perceraian. Dan dia merasa bahagia Paus Leo kembali menghabiskan musim panas di sana.
"Wajar kalau kamu merasa bahagia. Bukan hanya karena kehadirannya [Paus Leo XIV] menghasilkan sejumlah aktivitas, tapi juga karena ini adalah kota kepausan -- ini adalah udara yang kami hirup," kata Anna, dikutip dari The Guardian.
Sepanjang kepausannya, Paus Fransiskus yang dikenal sederhana, hanya mengunjungi Castel Gandolfo tiga kali, dan ketiganya dilakukan di awal kepausannya -- dua kali untuk memimpin misa dan satu kali untuk mengunjungi pendahulunya, Paus Benediktus XVI.
ADVERTISEMENT
"Kami tentu merasa diabaikan oleh Fransiskus dan tahun-tahun pertama merupakan tahun yang sulit," kata Maurizio Carosi yang memiliki bar dan toko hadiah di seberang istana kepausan.
"Tapi kami sekarang beralih dari kota peziarah ke kota turis -- jadi meski Fransiskus tidak datang, dia memberikan muatan spiritual kepada kami," katanya lagi.
Sementara warga lainnya, Patrizia Gasperini, mengatakan setiap kali paus tiba pintu-pintu istana akan terbuka, Garda Swiss akan berjaga dan berdiri tegak, dan kota menjadi hidup.
"Sepanjang tahun, kami merindukan warna, gerakan, tapi kami tahu begitu musim panas tiba dia akan kembali. Jadi begitu Paus Fransiskus memutuskan tidak datang, kami sangat kecewa secara emosional, melampaui tingkat ekonomi," kata Gasperini.