Sempat Tertunda, Pemerintah China Jemput Warganya di Bali Sabtu Siang

8 Februari 2020 0:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang berjalan di area pemindaian suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (26/1). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang berjalan di area pemindaian suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (26/1). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah China bakal menjemput turis asal negara mereka yang masih berada di Bali, Sabtu (8/2) siang. Proses penjemputan semestinya dilakukan hari ini, Jumat (7/2). Namun, tertunda karena masih dalam tahap persiapan.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkapkan telah menerima informasi upaya penjemputan WN China di Bali dari Kementerian Perhubungan.
“Kita mendapat siaran pers dari Menteri Perhubungan, kita sesegera mungkin menyampaikan kepada customer, kepada wisawatan yang ada di Bali, yang kita prediksi dia ada 5 ribu banyaknya. Karena (kemarin Bali) kedatangannya antara 1.500 sampai 3.000 (turis asal China),” kata pria yang disebut Cok Ace ini kepada wartawan, Jumat (7/2) malam.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kiri) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (4/2). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Rencananya, pesawat penjemput akan tiba di Bali pukul 11.00 WITA, dan akan diberangkatkan lagi pukul 14.00 WITA. Namun, dari 5.000 turis China yang masih berada di Bali, hanya sekitar 80 warganya yang akan dibawa pulang.
“Tapi tidak banyak, yang tercatat baru besok mendapatkan penumpang kurang lebih 80 yang pulang besok. Jadi angka 80 itu kurang sekali, namun demikian karena pemerintah China sudah sepakat untuk mengantarkan pulang. Besok pukul 14.00 siang akan berangkat 80 orang dari Bali. Pesawatnya datang pukul 11.00 WITA dari China,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Cok Ace menuturkan, masih ada sejumlah turis China di Bali yang tidak mengetahui penerbangan dari dan China resmi ditutup sementara sejak Rabu (5/2) kemarin akibat merebaknya virus corona. Alasan lainnya karena sekitar 50 trus China mengajukan perpanjangan tinggal izin di Bali.
Petugas memeriksa tiket penumpang pesawat maskapai China Southern Airlines tujuan Guangzhou, China di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (4/2). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
“Namun, pada detik jam terakhir keberangkatan Eastern China Airlines pukul 12.30 WITA. Itu hanya membawa penumpang 127 dari 170 seat yang ada, artinya tidak terjadi rush. Tidak terjadi rebutan kursi, kursinya masih kosong," ungkap Cok Ace.
"Pertanyaan kita, kenapa mereka tidak kembali padahal itu keberangkatan terakhir? Ternyata di antara itu banyak yang belum tahu pengumuman yang pertama (penutupan penerbangan). Kedua, memang ada yang mau memperpanjang liburannya di Bali,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pihaknya berupaya memberi bantuan bagi turis asal China yang kurang mendapatkan informasi terkait pemulangan ke negaranya.
“Yang tidak tahu pengumuman tentu kita harus upayakan bagaimana mereka bisa kembali. Oleh karena itu, pemerintah China melalui Konjen sudah berpikir untuk memulangkan,” tutup dia.
China sebelumnya berniat menjemput warganya dari Bali pada Jumat (7/2) pukul 15.00 WITA melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali. Rencananya mereka akan menggunakan pesawat China Eastern 777 berkapasitas 248 penumpang dengan rute Shanghai-Denpasar-Wuhan.
Namun, rencana penjemputan ini ditunda karena masih tahap koordinasi dan persiapan dengan Konjen China di Bali. Selain itu, rupanya belum ada permintaan resmi dari China untuk memulangkan warganya dari Pulau Dewata.