Senator DKI Kumpulkan Jawara untuk Anies-Sandi

23 Februari 2017 15:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies dan Sandiaga  (Foto: Johannes Hutabarat/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Anies dan Sandiaga (Foto: Johannes Hutabarat/kumparan )
Pertarungan putaran kedua Pilgub DKI tampaknya bakal sangat sengit. Bukan saja karena manuver kandidat, tapi jawara dan para pengacara bakal turun langsung di TPS-TPS Jakarta.
ADVERTISEMENT
Para jawara dan pengacara itu tergabung dalam #BangJapar. Kelompok relawan yang dibentuk oleh anggota DPD RI pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Fahira Idris.
"Baru saya buka kemarin pukul 17.00 WIB. Responsnya perhari ini sudah daftar 250 jawara dan 300 pengacara," ucap Fahira kepada kumparan, Kamis (23/2).
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
zoom-in-whitePerbesar
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
Gerakan ini berawal dari adanya pemaksaan kehendak disertai intimidasi dan aksi premanisme oleh segerombolan orang kepada petugas KPPS untuk bisa mencoblos.
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
zoom-in-whitePerbesar
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
"Niat kita adalah ikut membantu penyelenggara pilkada, agar pilkada ini tidak hanya luber, tetapi juga jujur dan adil dengan menangkal tindakan intimidatif, curang dan arogan yang menganggu ketertiban di TPS," ujar Fahira.
ADVERTISEMENT
'Bang Japar' merupakan akronim dari 'Kebangkitan Jawara dan Pengacara' yang resah melihat begitu arogannya segerombolan orang mengintimidasi para petugas KPPS, seakan-akan mereka paling benar, paling berkuasa, dan paling paham hukum.
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
zoom-in-whitePerbesar
Para Jawara relawan Bang Japra. (Foto: Dok. Fahira Idris)
"Selain mencegah aksi-aksi premanisme di TPS, Bang Japar juga akan ikut mengawasi agar pada pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tidak terjadi mobilisasi pemilih," ujar Fahira.
"Aksi-aksi premanisme seperti itu tentunya tidak boleh terjadi lagi pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 19 April 2017," imbuhnya.