Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Seniman Yulius Panon Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo, Dikremasi di Yogya
25 Mei 2021 14:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komposer dan pelatih paduan suara asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Yulius Panon Pratomo (44), ditemukan meninggal dunia mengambang di Sungai Bengawan Solo, Sragen, Jawa Tengah, Senin (24/5). Sebelumnya, pria dengan dua anak tersebut dilaporkan hilang.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 5 RW 16, Sanggrahan, Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Marsudi, saat ditemui di rumah duka menjelaskan bahwa istri Yus saat ini tengah berada di Solo, Jawa Tengah. Yus merupakan pimpinan rumah musik Nafsigira di Solo.
"Saya Senin (24/5) pagi jam 8 dapat (info dari) WA Group awalnya masih hilang. (Dapat kabar ditemukan) siang sekitar jam 14.30 WIB sudah info itu. Masih ditemukan, tapi belum pasti beliaunya. Infonya seperti itu, tapi kemiripan ke arah sana. Jjam 22.00-an tadi malam sudah dipastikan (bahwa itu Yus)," ujar Marsudi saat ditemui, Selasa (25/5).
Marsudi menjelaskan bahwa tujuh tahun lalu Yus membeli tanah dan membangun rumah di sini. Rumah tersebut ditempati oleh keluarga Yus, yakni istri dan dua anaknya.
ADVERTISEMENT
"Anak pertama usianya sekitar 7 tahun, kedua sekitar 4 tahun," ujarnya.
Aktif di Gereja Warak
Yus dikenal sebagai sosok yang baik. Dia aktif di lingkungan untuk kerja bakti. Selain itu dia juga aktif di Gereja Warak yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dia aktif mengajar koor, organ, dan sebagainya.
"Hari Sabtu kemarin konser terakhir di Gereja Warak sekitar jam 07.30 WIB dan selesai sekitar 09.30 WIB," ujar Marsudi.
Setelah itu, Yus pergi ke Solo lantaran akan ada konser di sana.
"Beliau ke Solo katanya mau untuk mempersiapkan untuk konser," ujar Marsudi.
Informasi dari keluarga, rencananya jenazah akan dikremasi di Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta (PUKY) . Setelah kremasi, sesuai keinginan keluarga tidak akan ada pemakaman.
ADVERTISEMENT
"Rencana dari pihak keluarga itu memang dibawa ke PUKY untuk dilakukan kremasi. Hanya dikremasi, tidak ada rencana pemakaman," kata Marsudi.
"Kita belum tahu sampai sini kapan karena yang sulit diprediksi berapa lama autopsinya," ujarnya.