Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![ilustrasi milenial. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1553653392/oaaahd1eeckfbdf8p8hf.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah melakukan sensus penduduk 2020 . Ada sejumlah data yang terungkap dari hasil sensus penduduk ini.
ADVERTISEMENT
Pada 2020, jumlah penduduk di Jakarta mencapai 10,56 juta orang. Dari jumlah itu, 71,98% merupakan penduduk di usia produktif, yakni warga dengan usia 15-64 tahun. Artinya saat ini Jakarta masih dalam masa bonus demografi.
"Jakarta didominasi penduduk berusia produktif (15-64 tahun) sebanyak 71,98%," dikutip data BPS yang dirilis Pemprov DKI melalui Instagram resminya, Senin (15/2).
Dikutip dari data yang dirilis Pemprov DKI melalui Instagram resmi, persentase terbesar warga Jakarta diisi oleh kaum milenial atau warga yang lahir pada 1981-1996. Persentase milenial mencapai 26,78% dari penduduk di Jakarta.
Generasi terbanyak kedua di Jakarta yakni Gen Z atau warga yang lahir pada tahun 1997-2021. Persentase Gen Z di Jakarta mencapai 25,65% dari penduduk.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk Gen X tercatat ada 23,64% di Jakarta. Gen X ini merupakan warga yang lahir pada 1965-1980.
Untuk Post Gen Z atau kelahiran di atas 2021, tercatat ada 11,25% dari populasi di Jakarta. Sementara baby boomer atau warga kelahiran 1946-1964 tercatat ada 11,09%.
Persentase terendah populasi warga Jakarta diisi oleh pre-boomer atau lahir sebelum 1945. Hanya ada 1,32% warga yang tergolong pre-boomer di Jakarta.
Sementara itu, untuk perbandingan jenis kelamin, di 2020, penduduk laki-laki mendominasi di Jakarta.
"102 rasio jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan," jelas dia.
Lebih lanjut, di antara 10,56 juta jiwa penduduk Jakarta, sebanyak 28,76% atau sekitar 3,04 juta jiwa, tinggal di Jakarta Timur. Dengan angka itu, wilayah Jakarta Timur jadi yang terpadat.
ADVERTISEMENT
Disusul oleh Jakarta Barat dengan 23,05%, Jakarta Selatan 21,08%, Jakarta Utara 16,84%, Jakarta Pusat 10,01%. Terakhir Kepulauan Seribu dengan 0,26%.