Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Demonstrasi tak melulu anarkistis dan menyeramkan. Seperti halnya aksi damai 299 hari ini yang diikuti berbagai kelompok organisasi masyarakat. Mereka hadir menyuarakan penolakan atas Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Perppu Ormas.
ADVERTISEMENT
Secara bergelombang massa memadati depan gedung DPR sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka datang dari berbagai daerah. Salah satunya bapak berkopiah dengan jaket hitam di bawah ini.
Dia mengayuh sepeda dari Serang untuk ikut aksi 299. Dengan semangat menolak komunisme, si bapak memasang bendera merah putih di depan dan belakang sepeda tua miliknya. Kehadirannya disapa massa aksi lain.
"Dari Serang," ucap si Bapak yang terburu-buru ingin bergabung dalam aksi, saat melintas di JPO dekat gedung DPR.
Aksi ini berlangsung cukup ramai karena diinisiasi oleh Presidium 212, wadah pasca aksi besar 2 Desember 2016 yang berlangsung di pusat Jakarta. Sejak saat itu bergulir aksi-aksi serupa mengusung semangat 212.
Aksi ini tidak hanya diikuti oleh kaum adam, namun juga kaum hawa yang datang mengenakan atribut mulai dari pakaian, hingga membawa poster dan atribut lain. Mereka berbaur menyuarakan penolakan atas paham PKI di gedung parlemen.
Penoalakan terhadap PKI dalam aksi ini, secara konkret menyoroti anggota DPR yang dianggap keturunan PKI, begitu juga pemahaman-pemahaman atas komunisme. Mereka juga menolak UU Ormas yang menghapus mekanisme pengadilan untuk membubarkan ormas.
Polisi mengerahkan kekuatan besar untuk mengawal jalannya aksi. Massa sudah diingatkan agar membubarkan diri sebelum pukul 18.00 WIB, karena lewat dari jam itu bisa menganggu ketertiban umum.
ADVERTISEMENT
Saat ini aksi masih berlangsung.
Reporter: Adim Mugni