Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Senyum Lebar Pangeran Saudi MbS di Tembok Besar China
22 Februari 2019 11:09 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB

ADVERTISEMENT
Mohammed bin Salman (MbS) menginjakkan kakinya di China, salah satu negara tujuan tur Asia Putra Mahkota Arab Saudi. Sebelum berbicara serius soal investasi dan kerja sama, MbS menyempatkan diri pelesir ke ikon China, Tembok Besar.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, MbS berwisata di Tembok Besar China setibanya di negara itu pada Kamis (21/2). Dia ditemani rombongan besar delegasi Saudi bersama dengan Duta Besar China untuk Saudi Li Huaxin.
Senyum lebar MbS terlihat ketika dia berpose sendirian di tembok berusia ratusan tahun itu. Berfoto di Tembok Besar adalah agenda pembuka yang manis sebelum MbS bertemu Presiden Xi Jinping berbicara soal kerja sama dua negara.
Di antara kerja sama yang akan dibicarakan adalah soal integrasi visi Jalur Sutra China dan program reformasi Saudi tanpa minyak pada 2030. Kedatangan MbS ke China juga untuk membuka pintu investasi di Saudi.
Delegasi Saudi yang terdiri dari 25 perusahaan swasta dan pemerintah juga akan menggelar forum investasi Sino-Saudi di Beijing pada Jumat (22/2). Bertajuk "Investasi di Arab Saudi", Saudi akan menawarkan produk-produk mereka di bidang industri, energi, transportasi, keuangan, hingga pertanian ke lebih dari 1.000 pengunjung asal China.
ADVERTISEMENT
Saudi juga mengatakan siap berinvestasi di China. Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih memuji China yang menurut mereka sangat pesat perkembangan teknologinya.
"Investasi besar ini baru saja dimulai. Arab Saudi punya banyak modal untuk ditanamkan di tempat-tempat menguntungkan. China adalah negara yang baik untuk investasi," kata Al-Falih dikutip Arab News.
Sebelum ke China, MbS telah menyambangi Pakistan dan India, menyepakati kerja sama bernilai puluhan miliar dolar AS. China menegaskan hubungan dengan Saudi hanya sebatas bisnis, bukan dukungan politik. Buktinya, China juga masih membuka keran kerja sama dengan Iran, rival Saudi di Timur Tengah.
"China tidak akan menjadi pemain geopolitik di Timur Tengah. China tidak punya musuh dan bisa bekerja sama dengan semua negara di kawasan," kata pemerintah China melalui media mereka, People's Daily.
ADVERTISEMENT