1 TKW dari Hong Kong Dilarikan ke RSUD Sidoarjo, Diduga Suspect Corona

28 Januari 2020 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Hongkong dilarikan ke RSUD Sidoarjo, Senin (27/1). Ia diduga suspect virus corona usai mengalami demam tinggi, gangguan pernapasan, infeksi tenggorokan, dan batuk.
ADVERTISEMENT
Kepala RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan, mengatakan pasien tersebut dirujuk ke RSUD dari klinik Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Sebelum dirawat di ruang isolasi, tim dokter melakukan foto thorax terlebih dahulu.
"Perempuan 21 tahun ini dari Hong Kong, orang Lombok. Kemarin malam masuk sini, diantar oleh perawat dari klinik PJTKI," terang dr Atok, di RSUD Sidoarjo, Selasa (28/1).
Atok menyebut, kini kondisi pasien yang diduga suspect virus corona tersebut sudah membaik. Namun, hingga kini pihaknya masih melakukan perawatan intensif.
"Hari ini suhunya sudah 36,5 derajat Celcius, tidak ada sesak napas, batuk juga berkurang, napasnya sudah normal. Kondisi sudah stabil. Padahal saat datang kemarin, panasnya 38,8 derajat Celcius," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tim dokter juga bakal melakukan foto thorax kembali terhadap pasien tersebut. Hal itu guna memastikan adanya virus corona atau tidak. Pasalnya, meski panas turun, tim dokter tetap waspada terhadap tipe virus baru itu.
"Kondisi foto kemarin ndak ada lesi atau pneumonia. Nanti kita akan foto kembali. Selain itu, hari ini juga petugas lab akan mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium untuk menentukan apakah ada corona virus atau tidak," bebernya.
Sedangkan, bila hasil lab menyatakan pasien tersebut terjangkit virus corona, tim dokter mengaku, belum bisa memberikan obat khusus. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menentukan obatnya.
"Namun pengobatan dari virusnya kan belum ditentukan oleh WHO. Ini kan virus baru, jadi kita belum bisa membuat obat, harus ada sampel virusnya dulu dan antidotnya dulu. Jadi untuk pasien ini sementara waktu kita berikan antibiotik, supaya tak ada lagi virus yang masuk, serta obat sakit tenggorokan dan penurun panas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT