Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Seorang WNA Nekat Daki dan Rekam Kawah Gunung Agung
6 Oktober 2017 20:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang warga negara asing melakukan aksi nekat. Dia mendaki Gunung Agung yang kini dalam status Awas dan merekam kondisi kawahnya yang berasap.
ADVERTISEMENT
Video itu disebarkan melalui akun Facebook Karl Kaddouri dan akun Youtube dengan nama yang sama. Tampak dalam video tersebut seorang laki-laki berbahasa Prancis. Dia bercerita naik ke Gunung Agung setelah memarkirkan kendaraannya di pura terdekat.
"Hier j'étais seul, dans la nuit, sous la pluie, sur le parking du Temple Pura Rapar Agung (Kemarin saya sendiri, dalam malam hari, di bawah hujan, memarkirkan kendaraan di Pura Rapar Agung)," tulisnya dalam status yang dibagikan pada Jumat (6/10).
Tindakan nekat laki-laki itu langsung mendapat kecaman dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan pendakian gunung yang berada dalam status Awas adalah sebuah pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Sutopo juga mengatakan, warga negara asing itu bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga anggota tim SAR. "Berbahaya bagi orang tersebut maupun bagi tim SAR jika terjadi letusan dan diketahui ada yang menjadi korban di puncak kawah," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan (kumparan.com).
Aksi mendaki Gunung Agung yang aktivitas vulkanisnya tengah meningkat, disebut Sutopo, bukan kali pertama. Sebelumnya, ada masyarakat yang nekat ke kawah Gunung Agung meski sudah dilarang. Mereka ingin berdoa agar gunung itu tidak meletus. "Namun sayang, disebarluaskan ke media sosial sehingga menimbulkan keresahan masyarakat," sebut Sutopo.
Sutopo pun menjelaskan bahaya mendaki gunung yang menunjukkan tanda-tanda hendak meletus. Satu di antaranya adalah risiko terkena lava dan awan panas.
ADVERTISEMENT
"Jika terjadi letusan, suhu lava pijar yang keluar dari kawah sekitar 700 hingga 1.200 derajat celsius. Begitu juga awan panas dengan kecepatan sekitar 200 hingga 300 kilometer per jam dengan temperatur mencapai 600 hingga 800 derajat celsius. Ini sangat mematikan bagi orang yang ada di dekatnya," ujarnya.
Zona bahaya Gunung Agung, ditegaskan Sutopo, berada dalam radius 9 kilometer. Kawasan itu sudah dijaga aparat keamanan. Namun, tidak mungkin semua wilayah bisa dijaga.