Sepak Bola Bupati Malinau Cup 2023 Dihentikan Usai Anggota TNI Dipukuli

29 Agustus 2023 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar saat pemukulan wasit terjadi. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar saat pemukulan wasit terjadi. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Malinau heboh usai kericuhan pertandingan sepak bola dalam Bupati Malinau Cup 2023. Dalam kericuhan pada Senin sore (28/8), Sertu Ikhsan anggota TNI yang menjadi wasit dipukuli.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut membuat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Malinau menggelar rapat di Aula Rupatama Polres Malinau, Senin malam.
Dalam rapat ini yang hadir adalah Bupati Malinau Wempi Wellem Mawa, Kapolres Malinau AKBP Heru Eko Wibowo, Dandim 0910/Malinau Letkol Inf Bambang Wijayadi, dan Danyon 614/RJP yang diwakili Danki Markas 614/RJP Kapten Inf Heri.
Keputusan rapat: Sepak bola dalam Bupati Malinau Cup 2023 dihentikan.
"Senin malam, kami telah melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak beserta panitia penyelenggara dengan harapan atas peristiwa ini bisa diselesaikan dengan baik-baik. Sementara turnamen sepak bola dari kategori prestasi ini kami hentikan," kata Kapolres Malinau, AKBP Heru Eko Wibowo, Selasa (29/8).
Ilustrasi sepak bola: Penonton menyaksikan penjaga gawang yang gagal menghalau bola dalam turnamen Kades Cup 1 di lapangan Bonek Arena Tangerang, Banten. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Pemukulan Itu

Pemukulan itu terjadi pada turnamen sepak bola di Stadion Utama Kabupaten Malinau, Senin sore (28/8).
ADVERTISEMENT
Kala itu, berlangsung pertandingan antara Semaring FC A melawan Pusitera B.
Kericuhan bermula dari pemain yang tidak terima keputusan Ikhsan selaku wasit, memukul Ikhsan. Itu memancing pemain-pemain lain turut memukuli Ikhsan.
Penonton pun masuk ke lapangan mengejar Ikhsan.

Penjelasan TNI soal Narasi 'Sekompi TNI Buru Pemukul Wasit'

Terkait peristiwa tersebut, viral video sekompi anggota TNI dengan narasi mengejar para pelaku pemukulan:
Tangkapan layar saat sepasukan TNI berangkat dari markas. Dok: Ist.
Kukuh mengklarifikasi narasi di media sosial yang menyebut ada sekompi anggota TNI menguber para pelaku pemukulan.
"Saya konfirmasi ke Danyon (Komandan Batalyon), (penyerangan balik) itu tidak ada. Hanya saja, saat itu memang mendengar ada temannya (sesama TNI) yang dikeroyok, jadi untuk mengamankan juga," ujar Kukuh.
"Tidak ada niat balas dendam, tidak ada juga pemukulan," kata Kukuh.
ADVERTISEMENT
"Dan ternyata, itu tidak jadi, karena kondisi wasit Sertu Ikhsan tidak apa-apa. Sehingga bisa dicegah terlebih dahulu," ujar Kukuh.
Bahkan, menurut Kukuh, sekompi tentara itu tidak jadi ke lapangan.
"Setelah kembali mendapatkan kabar bahwa Sertu Ikhsan tidak apa-apa, ya tidak dilaksanakan ke sana (lapangan), belum sampai, jadi langsung putar balik lagi," kata Kukuh.
Kapendam VI/ Mulawarman, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono. Dok: Ist