Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sepak Terjang Bravo-5 Galang Suara Jokowi: dari Ulama hingga Pengusaha
23 Agustus 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Koordinator Wilayah (Korwil) Bravo-5 Jawa Timur, Ubaidillah Amin, sibuk bersafari ke sejumlah wilayah di Madura dalam dua pekan terakhir. Ia sowan ke sejumlah ulama penting di Madura, mulai dari KH Zubair Muntashor hingga KH Moh. Nurun Tajalla. Dua kiai ini disegani dan punya massa banyak di wilayah yang dikenal sebagai penghasil garam tersebut.
ADVERTISEMENT
Safari ke sejumlah ulama penting di Madura ini bukannya tanpa sebab, sebagai Korwil Bravo-5 di Jatim, ia ditugasi mendongkrak perolehan suara Jokowi di Pilpres 2019. Madura menjadi salah satu wilayah di mana Jokowi kalah telak dari Prabowo Subianto pada gelaran Pilpres 2014. Tentunya, segala upaya harus dilakukan agar kekalahan serupa tak terjadi di Pilpres 2019.
"Intinya kami turun ke daerah-daerah di Madura. Di Sampang, suara Jokowi itu 0 persen, makanya kami fokus menggarap di wilayah Madura, terutama dengan menggandeng para ulama, kiai, dan berbagai tokoh," kata Ubaidillah kepada kumparan, Senin (20/8).
Tak hanya menyambangi ulama yang mengakar dan memiliki massa banyak di Madura, Ubaidillah juga mendekati ulama yang berada di struktur Nahdlatul Ulama Jatim. Salah satu buktinya, tak lama usai KH. Marzuki Mustamar ditetapkan sebagai Ketua PWNU Jatim, ia dan timnya yang berjumlah sekitar 10 orang langsung bergerak cepat dengan menyambangi kediaman sang kiai. Bravo-5 cabang Jatim langsung "bersilaturahmi" di Ponpes Sabilurrosyad Gasek, Malang pada Senin (30/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk menggalang suara ulama, Ubaidillah juga pernah mengajak sang bos Bravo-5, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk bersilaturahmi. Pada Senin (16/7), ia menemani Luhut menyambangi kediaman kiai berpengaruh di Jatim yaitu pengasuh ponpes Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, KH Agus Ali Mashuri. Saat pertemuan itu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga ikut dalam pertemuan.
Jauh sebelumnya, Ubaidillah rutin bertemu dengan ulama-ulama tenar di Jatim seperti KH. Anwar Mansur (Lirboyo, Kediri), KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah (Probolinggo), hingga KH Zainuddin Djazuli (Ploso, Kediri).
Dalam safari politiknya itu, Ubaidillah menjelaskan kepada para kiai dan ulama soal berbagai capaian yang telah berhasil dilakukan pemerintahan Jokowi selama ini.
"Kami juga meminta dukungan dan doa untuk pemenangan di pilpres nanti," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga meminta timnya untuk melakukan penggalangan suara secara door to door. Ubaidillah mewajibkan timnya untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di kampung-kampung. Mulai dari datang ke pernikahan, istigasah, pengajian, hingga tahlilan di kampung-kampung.
Struktur mengakar Bravo-5 hingga desa-desa
Ubaidillah hanyalah satu dari 19 koordinator wilayah yang dimiliki Bravo-5. Ada 18 korwil lain yang melakukan hal serupa dengan Ubaidillah. Secara struktural, tugas Bravo-5 dibagi antara tingkat pusat dan daerah. Tim relawan ini dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua. Di bawahnya, ada dua deputi yaitu deputi operasi dan deputi administrasi logistik.
Pensiunan jenderal TNI yang rata-rata menempati pengurus Bravo-5 pusat. Mereka memetakan strategi dan konsep yang akan dijalankan untuk menggalang suara bagi Jokowi-Ma'ruf Amin. Jumlah pensiunan jenderal di tingkat pusat ada sekitar 20 orang.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenderal yang masuk di Bravo-5 antara lain Menko Maritim Luhut Pandjaitan sebagai pembina. Lalu ada Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang menjabat ketua umum. Lalu ada eks Kasum TNI, Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, Letjen (Purn) Sumardi, Mayjen (Purn) Zainal Abidin, hingga Mayjen (Purn) Haryono.
Di bawah deputi operasi dan administrasi logistik, ada 19 koordinator wilayah. Koordinator wilayah biasanya dijabat oleh seorang purnawirawan TNI, meski ada beberapa korwil yang bukan pensiunan TNI. Mayoritas korwil memang purnawirawan TNI sebab merekalah yang punya kemampuan mengkoordinasi dan punya jaringan yang luas.
Ketua Umum Bravo-5, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, mengatakan korwil ini diharapkan dapat bertambah jumlahnya sesuai jumlah provinsi di Indonesia.
"Sebenarnya per provinsi sudah terbentuk, hanya pelantikannya saja yang butuh waktu. Sekarang yang sudah 19," ujar Fachrul kepada kumparan, Selasa (21/8).
ADVERTISEMENT
Selain koordinator wilayah per provinsi, Bravo-5 juga memiliki divisi khusus yang menggalang suara per segmen. "Antara lain divisi perempuan, ada juga divisi ulama, dan pengusaha," lanjut mantan Wakil Panglima TNI ini.
Untuk koordinator wilayah, Fachrul menjelaskan Bravo-5 tidak hanya menggarap di tingkat provinsi. Menurut dia, Bravo-5 menggarap sampai tingkat kabupaten dan kampung-kampung.
Dari tingkat pusat hingga daerah, bekerja menggalang suara dengan mengedepankan capaian Jokowi selama memimpin menjadi presiden. Fachrul menjelaskan filosofi yang digunakan oleh timnya saat menggalang suara.
"Makin banyak jaringan, dia akan makin bisa bersosialisasi dengan rekan-rekan lingkungannya. Oleh karena itu, lebih baik banyak jaringan dibangun, perbanyak simpul-simpul sehingga bisa lebih efektif," ujar Fachrul.
ADVERTISEMENT
Soal pendanaan, Fachrul mengatakan seluruh operasional Bravo-5 dibiayai secara swadaya. Ia menepis bahwa seluruh pendanaan dipasok dari sang pembina, Luhut Pandjaitan.
Pencoblosan masih 8 bulan lagi digelar, Bravo-5 yakin Jokowi akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. "Kalau ditanya, sekarang kami lebih optimistis meski masing-masing plus minusnya tetap," tutup Fachrul.