Sepak Terjang Brigjen Setyo Budianto: Dirdik KPK Kini Jabat Kapolda NTT

20 Desember 2021 7:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Pol Setyo Budiyanto (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi perkara di Mahkamah Agung (MA) tahun 2011-2016 di gedung KPK, Jakarta, Minggu (10/1).  Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Pol Setyo Budiyanto (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi perkara di Mahkamah Agung (MA) tahun 2011-2016 di gedung KPK, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi terhadap pejabat tinggi Mabes Polri pada 17 Desember 2021. Dalam mutasi ini, Sigit mengangkat Brigjen Setyo Budianto menjadi Kapolda NTT.
ADVERTISEMENT
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri No: ST/2568/XII/KEP/2021 tertanggal 17 Desember 2021. Surat itu ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Wahyu Widada, atas nama Kapolri.
Brigjen Setyo akan menggantikan posisi Irjen Lotharia Latif yang dimutasi menjadi Kapolda Maluku.
Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Pol Setyo Budiyanto (kiri) bersama Plt Jubir KPK Ali Fikri menyampaikan keterangan pers terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi perkara di Mahkamah Agung (MA) tahun 2011-2016 di gedung KPK, Jakarta. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Brigjen Setyo Harus Lepas Jabatan Direktur Penyidikan KPK

Setyo kini menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK. Selama ini, ia memang lebih dikenal di KPK. Sebelum bertugas sebagai Direktur Penyidikan, ia merupakan Koordinator Wilayah III KPK.
Jabatan Setyo sebagai Direktur Penyidikan baru ia emban pada 22 September 2020. Ia menyisihkan dua calon lainnya yang juga dari Polri yakni Widyaiswara Muda Sespimti Polri Kombes Nazirwan Adji Wibowo dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Didik Agung Widjanarko.
ADVERTISEMENT
Namun, penunjukan Setyo saat itu menjadi sorotan Indonesia Corruption Watch (ICW). Sebab banyak perwira tinggi Polri yang saat itu menduduki jabatan strategis di KPK.
ICW menilai hal tersebut bisa menggerus independensi KPK.
"Problematika pelantikan pejabat struktural baru KPK dapat dipandang sebagai upaya dari pimpinan untuk semakin mengikis independensi kelembagaan. Sebab, sejak Firli Bahuri dilantik sebagai Ketua KPK, terlihat adanya tren pejabat struktural diisi oleh oknum Kepolisian," ujar peneliti ICW, Kurnia Ramadhana.
Setelah nanti menjabat Kapolda NTT, pangkat Setyo akan naik satu bintang menjadi Irjen. Namun, ia harus melepas jabatan lamanya sebagai Dirdik KPK.
Ketua KPK Firli Bahuri menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo pada Gelaran Hakordia 2021 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

KPK Akan Buka Seleksi Direktur Penyidikan

Ketua KPK Firli Bahuri buka suara soal pengangkatan Setyo menjadi Kapolda NTT. Dia mengapresiasi penunjukan ini.
ADVERTISEMENT
"Kami segenap insan merasa bahagia dan bangga atas promosi jabatan Pak Setyo Budiyanto. Saya sudah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kapolri atas kepercayaan tersebut," kata Firli.
Untuk mengisi posisi yang kosong karena akan ditinggalkan oleh Setyo, KPK akan segera membuka seleksi. Sebab, posisi dirdik di KPK diisi melalui proses seleksi tersebut.
"Untuk pengisian jabatan yang ditinggalkan. KPK akan berkoordinasi dengan Mabes Polri. Namun perlu diingat bahwa semua yang bertugas di KPK melalui seleksi," kata dia.
"Jadi tentu KPK akan membuat surat kepada Mabes Polri bahwa jabatan direktur penyidikan pada kedeputian penindakan KPK," sambung dia.
Firli memastikan, proses seleksi tersebut akan sesuai dengan ketentuan dalam aturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara, Firli sendiri sudah memasuki masa pensiun sebagai jenderal bintang 3 Polri. Ia tetap menjadi Ketua KPK hingga periode jilid V selesai pada 2023.
ADVERTISEMENT