Sepak Terjang Partai Ummat: Ambisi Amien Rais, Tak Lolos Pemilu 2024

15 Desember 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan Partai Ummat mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2024 di KPU RI pada Jumat (12/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan Partai Ummat mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2024 di KPU RI pada Jumat (12/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Ummat gagal melenggang ke Pemilu Serentak 2024 setelah dinyatakan tidak memenuhi syarat verifikasi faktual di dua provinsi yaitu NTT dan Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Partai besutan Amien Rais itu kini berharap pada Bawaslu untuk menguji keputusan KPU dengan klaim mereka yang mengantongi bukti keterpenuhan sebagai peserta pemilu.
Bagaimana sepak terjang Partai Ummat sejauh ini?
Sejarah partai berwarna kuning-hitam ini tak bisa dipisahkan dari dinamika yang terjadi di Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini dipimpin Zulkifli Hasan.
Amien Rais keluar dari partai yang dibentuknya pada 2020 itu lalu dan membentuk Partai Ummat bersama para loyalisnya.

‘Reformasi’ PAN dan bentuk kekecewaan kepada Zulhas

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Perpecahan internal PAN mencapai puncaknya saat Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN untuk kali kedua dalam periode 2020-2025. Amien mengkritik pemilihan itu sebagai skenario janggal.
Zulhas saat itu memutuskan untuk tidak melibatkan Amien dalam struktural partai dalam periode keduanya. Posisi Amien sebagai Ketua Dewan Kehormatan diisi oleh Soetrisno Basir.
ADVERTISEMENT
Kemenangan dan sikap Zulhas ini membuat pergolakan semakin menguat, hingga akhirnya 158 DPD-DPW sepakat mengusulkan agar Amien Rais membentuk partai baru, sebuah partai reformasi.
Amien pun melihat usulan tersebut sebagai peluang. Ia pun mantap meninggalkan partai yang telah dibinanya selama 22 tahun sejak reformasi.
Lalu lahirlah Partai Ummat, bentuk dari kekecewaan Amien Rais terhadap kepemimpinan Zulhas yang tidak lagi sejalan dengan prinsip politiknya. Salah satunya karena PAN mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Tolong Pak Zul, jangan dilanjutkan cara-cara yang kemarin itu. Kalau Anda melanjutkan, itu dalam bahasa asingnya, Anda sedang membuat recipe for destruction, recipe for disaster. Resep kehancuran PAN akan ada di tangan Anda,” ucap Amien Rais dalam video di Instagramnya yang diunggahnya di tengah konflik internal memanas, 2020 lalu.
ADVERTISEMENT

Loyalis Amien Rais Mundur Massal dari Partai Ummat

Sejumlah panitia Persiapan Pembentukan Partai Ummat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (15/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Partai Ummat terbentuk cepat di berbagai daerah, sebagiannya adalah eks pengurus PAN. Namun belum genap setahun terbentuk, kader bahkan pengurus inti Partai Ummat ramai-ramai mundur pada akhir 2021 lalu.
Sebut saja loyalis Amien Rais sejak masih di PAN, Agung Mozin, dan Neno Warisman, yang memilih mundur serempak dalam kurun waktu yang berdekatan. Padahal verifikasi pemilu sudah dekat.
Alasannya bermacam-macam, Muhammad Nabil yang menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional (Bappilu) Partai Ummat memilih mundur karena alasan personal.
Agung Mozin, yang merupakan salah satu pengurus inti, memilih untuk fokus pada kesibukan lainnya di luar partai, yaitu mengurus unit usaha kerja.
Pengunduran diri massal ini ternyata juga disebut diikuti oleh para pengurus wilayah mulai dari Depok hingga Bengkulu. Meski begitu, Partai Ummat memang tidak pernah menyebutkan berapa pastinya jumlah kader yang hengkang dari partai reformasi itu.
ADVERTISEMENT

Gagal Verifikasi Faktual Peserta Pemilu 2024

Meski pengunduran diri massal ini pernah diklaim oleh Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat, Ustaz Sambo, tak bakal berimbas pada verifikasi pemilu, nyatanya hal ini berdampak.
Partai Ummat sempat lolos dalam verifikasi administrasi calon peserta Pemilu 2024. Namun, KPU memutuskan Partai Ummat gagal melenggang dalam Pemilu 2024 karena verifikasi faktual di Provinsi NTT dan Sulawesi Utara Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Hal ini membuat ketua Majelis Syuro, Amien Rais merasa dicurangi. Padahal selama satu bulan ini ia dan pengurus partai sudah mati-matian melengkapi seluruh persyaratan.
“Padahal seluruh daya tak kurang kurangnya dilakukan untuk memenuhi syarat sebagai kepatutan. Kami sangat merasakan ketidakadilan karena KPUD telah mempersulit Partai Ummat dengan segala cara. Bukti-bukti kesaksian tertulis dan digital telah kami miliki dan pada saatnya akan kami ekspos ke publik," kata Amien dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Rabu (14/12) malam.
ADVERTISEMENT

Gugat ke Bawaslu dan DKPP

Pimpinan Partai Ummat mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2024 di KPU RI pada Jumat (12/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Amien Rais mantap akan menggugat keputusan KPU ini ke Bawaslu dan DKPP. Ia menggandeng Denny Indrayana untuk mengepalai tim kuasa hukum Partai Ummat.
"Kami telah bentuk tim advokasi yang diketuai Denny Indrayana. Kami Partai Ummat tidak akan pernah putus asa. Risiko perjuangan kami adalah untuk kebaikan dan mencegah kemunkaran serta menegakkan keadilan dan melawan kezaliman," ujarnya.
Denny Indrayana juga mengatakan, bakal segera melaporkan dugaan kecurangan ini kepada Bawaslu. Juga ke DKPP untuk dugaan pelanggaran etik KPU RI terkait proses verifikasi yang diduga ada manipulasi.
“Dalam tiga hari ke depan kami akan sampaikan keberatan tersebut kepada Bawaslu RI, tentu disertai dengan dokumen-dokumen, bukti-bukti, kesaksian-kesaksian yang kami miliki untuk menguatkan bahwa sebenarnya Partai Ummat layak dijadikan peserta Pemilu 2024," kata Denny.
ADVERTISEMENT
Apakah Partai Ummat menang gugatan dan lolos sebagai peserta Pemilu 2024? Tunggu saja.