Sepanjang Januari-Agustus 2022, 554 Orang Terdeteksi Positif HIV di Kota Bekasi

17 September 2022 0:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cek HIV/AIDS. Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cek HIV/AIDS. Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Bekasi menyatakan setidaknya 554 orang terdeteksi terjangkit HIV dalam kurun waktu Januari-Agustus 2022. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil tes yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Data kasus tahun ini ditemukan melalui hasil tes kepada warga berdomisili atau KTP Kota Bekasi maupun luar Bekasi yang tinggal di sini. 431 jiwa berjenis kelamin pria dan 123 wanita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Jumat (16/9) dikutip dari Antara.
Tanti membeberkan rincian kasus tersebut. 65 kasus HIV di antaranya terdeteksi pada Januari; 69 pada Februari; 67 pada Maret; 62 pada April; 45 pada Mei, 71 pada Juni, 55 Juli, dan 120 pada Agustus.
Berdasarkan data tersebut, penderita HIV di Kota Bekasi didominasi warga berusia 25-49 tahun dengan jumlah 375 orang, rentang umur 20-24 tahun dengan 113 orang, usia di atas 50 tahun 44 orang, rentang 15-19 tahun 14 orang, serta empat orang usia di bawah empat tahun.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi penyebaran, lanjut Tanti, pemerintah Kota Bekasi membagikan 16.560 kondom untuk menangkal penularan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 itu.
"Penggunaan alat kontrasepsi mampu mengurangi risiko penularan virus HIV hingga 95 persen," kata dia.
Kondom diberikan kepada fasilitas kesehatan yang memiliki layanan perawatan dukungan pengobatan HIV meliputi RSUD Cashbullah Abdul Madjid, RS Elisabeth, dan RS Ananda Bekasi.
Kemudian Puskesmas Perumnas II, Puskesmas Mustika Jaya, Puskesmas Karang Kitri, Puskesmas Pengasinan, Puskesmas Kali Abang Tengah, serta. Puskesmas Jati Sampurna.
"Alat kontrasepsi ini selanjutnya akan didistribusikan kepada pasangan diskordan HIV sebagai pencegahan sekaligus memutus rantai penularan pada pasangan," kata Tanti.
Tanti menjelaskan pasangan diskordan adalah pasangan yang salah satunya merupakan orang dengan HIV atau ODHIV. Saat dalam kondisi baik mereka bisa melakukan hubungan seksual di masa subur.
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
Meski demikian, ia menyebut penularan virus HIV bisa tetap terjadi meski telah menggunakan kondom. Tetapi peluangnya diperkecil daripada tidak menggunakan.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya antara lain kesalahan ketika menggunakan, kebocoran pada alat tersebut, serta penyimpanan kondom yang kurang tepat seperti terkena sinar matahari secara langsung atau menaruh di dalam dompet.
"Perlu diperhatikan pula terkait masa kedaluwarsa kondom karena biasanya menjadi penyebab kebocoran," ucapnya.
Dinas kesehatan Kota Bekasi juga melakukan sejumlah langkah pencegahan penularan HIV selain penggunaan kondom antara lain percepatan koordinasi dan pelaporan kasus pada seluruh tim puskesmas dan rumah sakit.
Kemudian melaksanakan agenda lokakarya (workshop) bagi petugas di rumah sakit, lokakarya tripel eliminasi bagi ibu hamil, serta skrining kelompok berisiko yang masuk sasaran standar pelayanan minimal bidang kesehatan program HIV.
"Kami juga melakukan skrining dan edukasi terkait HIV setiap Ahad, saat pelaksanaan Car Free Day. Edukasi ini melibatkan aktivis ataupun pegiat HIV," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
****
Ikuti program Master Class Batch 3, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI.