Sepasang Anggota Parlemen Singapura Mundur Akibat Menjalin Asmara Terlarang

Ilustrasi perselingkuhan. Foto: tuaindeed/Shutterstock

Dua anggota parlemen senior dari partai berkuasa di Singapura telah mengundurkan diri dari jabatannya. Pasangan ini tetap nekat menjalin hubungan terlarang di saat sudah ada yang berkeluarga, meski sudah pernah diberikan peringatan sebelumnya.

Kabar ini pun menambah serangkaian drama politik yang terjadi di kalangan pemangku kepentingan Singapura, beberapa hari setelah Menteri Perhubungan S. Iswaran ditangkap akibat dugaan korupsi.

Dikutip dari Reuters, kabar pengunduran diri Tan Chuan-Jin dan Cheng Li Hui dari Partai People's Action Party (PAP) ini dikonfirmasi secara langsung oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, pada Senin (17/7).

Lee mengatakan, dia telah diberi tahu sebelumnya tentang perselingkuhan itu pada 2020. Tan dan Cheng sudah diajak bicara dan dinasihati — terakhir pada Februari 2023 lalu, tetapi masih tetap melanjutkan perselingkuhannya.

Tan (54 tahun), kata Lee, sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Sementara Cheng (47 tahun) belum menikah.

"Hubungan mereka yang tidak pantas adalah masalah yang lebih serius daripada bahasa yang tidak pantas dari Tan karena dia adalah Ketua Parlemen dan Cheng adalah Anggota Parlemen," jelas Lee.

Meski mengaku sedih, dia pun menegaskan pengunduran diri Tan dan Cheng diperlukan untuk menegakkan standar PAP.

"Saya mengaku sedih mengetahui bahwa kedua anggota parlemen PAP ini telah gagal memenuhi standar kesopanan dan perilaku pribadi yang tinggi yang kami harapkan dari semua anggota parlemen PAP," tutup Lee.

Surat Pengunduran Diri

Dalam surat pengunduran dirinya kepada Lee tertanggal 17 Juli 2023, Tan mengatakan terlepas dari skandal perselingkuhan dia telah menggunakan bahasa yang tidak sopan saat sedang rapat di DPR beberapa waktu lalu.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Foto: AFP

Dia pun mengaku, tindakan-tindakannya tersebut telah membawa rasa malu yang besar terhadap keluarganya sendiri. "Saya telah mengecewakan mereka," tulis Tan, seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Ada beberapa area di mana saya telah gagal. Saya harus bertanggung jawab untuk itu dan membantu memulihkan keluarga saya," sambung dia.

"Kami membutuhkan ruang untuk pulih dan mengatasi masalah ini. Saya telah mendiskusikan masalah ini dengan istri saya dan setuju bahwa saya harus mundur dari dunia politik dan mengabdikan diri untuk keluarga saya," tutup Tan.

Pada gilirannya, Cheng yang sudah menjadi anggota parlemen sejak 2015 itu mengatakan dalam suratnya bahwa dia sangat menyesal karena mengundurkan diri dalam situasi seperti ini.

Secara terpisah, partai oposisi Worker's Party (WP) pada hari yang sama mengatakan pihaknya sedang menyelidiki bukti-bukti mengarah pada hubungan tidak pantas antara Tan dan Cheng.

WP menelusuri asal video di media sosial yang memperlihatkan Tan dan Cheng sedang berpegangan di restoran. Namun, baik WP dan PAP dilaporkan pernah memecat anggota parlemennya di masa lalu lantaran terlibat dalam perselingkuhan.

Adapun skandal-skandal politik ini cenderung tidak lumrah terjadi di Singapura — yang terkenal dengan negara bebas politik serta memegang teguh standar moral tinggi bagi para politisinya.

Lee menjelaskan, dia akan mencalonkan ketua parlemen yang baru untuk menggantikan Tan pada 1 Agustus 2023 mendatang. Dia juga menambahkan tidak memiliki rencana untuk mempercepat pelaksanaan pemilu akibat rentetan insiden-insiden tersebut.