Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sepekan Insiden Lion Air, 4 Korban Telah Teridentifikasi
3 November 2018 9:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dunia penerbangan berduka setelah pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). 189 penumpang dan awak pesawat menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Para korban tersebut ditemukan dalam keadaan tak lagi utuh sehingga sulit untuk diidentifikasi. Setelah sepekan mencari dan mencoba berbagai metode, tim dokter gabungan akhirnya berhasil mengidentifikasi empat orang korban.
Jenazah yang pertama kali berhasil diidentifikasi adalah Jannatun Cintya Dewi, warga Sidoarjo, Jawa Timur. Cintya berhasil diidentifikasi karena sidik jari pada tangan kanannya masih cukup jelas.
Kepala Pusat Inafis Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, bagian tubuh Jannatun saat ditemukan tangan kanan yang terbilang lengkap. Kelima jari Jannatun lengkap dan masih tersambung dengan bagian dada hingga perut. Kondisi ini terbilang cukup baik dibanding dengan jasad korban lain yang masih diidentifikasi.
"Syukur alhamdulillah agak lebih baik daripada temuan yang lain sehingga kita yakini ini satu tubuh yang identifikasinya agak lebih mudah," kata Hudi saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10).
ADVERTISEMENT
Sedangkan tiga jenazah lainnya berhasil diidentifikasi dengan tiga cara berbeda pada Jumat (2/11). Ketiganya adalah Chandra Kirana, Monni, serta Hizkia Jorri Saroisong.
Chandra berhasil diidentifikasi berkat sepatu putih yang ia kenakan. Sepatu yang dikenakan Chandra tersebut identik dengan sejumlah foto yang diberikan keluarga sebagai data antemortem dan rekaman CCTV Bandara Soekarno Hatta.
"Sepatu dari data postmortem menggunakan sepatu reebok putih, data yang kami dapat dari antemortem keluarga foto sebelah kanan waktu di Bali dan kiri CCTV identik sama dengan sepatu yang ada," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Musyafak saat konfernsi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (2/11).
Sedangkan jenazah Monni berhasil diidentifikasi berkat tattoo dii punggung sebelah kanannya. Musyafak menjelaskan, tattoo tersebut identik dengan data yang diberikan keluarga Monni.
ADVERTISEMENT
"Kita telusuri saya tanyakan waktu tattoo di mana? Ini gambar di tubuh penumpang, ini adalah maket yang dilakukan orang yang membuat tattoo pada body part tersebut ini identik," imbuh dia.
Sementara, jenazah Hizkia berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari. Kepala Inafis Polri Kombes Pol Hudi Suryanto menjelaskan, tim dokter telah memeriksa bagian tubuh Hizkia, meski dari lima jari kanannya hanya jempol, telunjuk, dan kelingkingnya saja yang masih ada.
Dari jari yang tersisa, tim hanya bisa melakukan pemeriksaan dan pencocokan melalui jempol dan telunjuk yang kondisinya masih cukup baik. Setelah ditempelkan ke Inafis Portable yang terkoneksi dengan data e-KTP dan muncullah identitas Hizkia. Tim lalu mencocokkan data e-KTP dengan sidik jari Hizkia saat ditemukan tim SAR.
ADVERTISEMENT
"Ada 14 titik persamaan yang berarti melebih 12 titik yang menjadi keharusan. Karena itu, kami yakin ini identik. Kami juga membandingkan dengan data antemortem yang diserahkan keluarga berupa sidik jari dari ijazah dan dipastikan cocok," ucap dia.
Keempat jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Saat ini pihak RS Polri masih berusaha melakukan identifikasi pada