Serang Suriah, AS Targetkan Gulingkan Presiden Bashar

9 April 2017 10:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nikki Haley. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Nikki Haley. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
Perang yang terjadi di Suriah sudah berlangsung cukup lama dan banyak memakan korban jiwa. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemudian memprioritaskan untuk mewujudkan perdamaian di negara itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggulingan Presiden Suriah Bashar al Assad juga jadi prioritas bagi Washington. Hal itu dikatakan oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam sebuah wawancara berjudul 'State of the Union' di CNN TV.
"Kami tidak melihat adanya kedamaian di Suriah di bawah Assad," kata Haley seperti dikutip dari Reuters, Minggu (9/4).
"Anda telah memilih untuk melihat pertempuran ini dan kita sedang saksikan hal ini terjadi," lanjut dia.
Haley juga mengungkapkan bahwa prioritas AS di Suriah bukan lagi untuk menduduki namun fokus agar Assad lengser. Serangan rudal yang dilakukan AS kepada Suriah terjadi beberapa saat setelah Trump menonton gambar televisi yang memperlihatkan bayi dan anak-anak Suriah terluka akibat senjata kimia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyatakan hal yang berbeda dari Haley. Tillerson menegaskan misi utama AS menyerang Suriah adalah mengalahkan ISIS.
"Saya pikir setelah ISIS dikalahkan, kita bisa mengalihkan perhatian untuk menstabilkan situasi di Suriah," imbuh Tillerson dalam sebuah wawancara di CBS yang berjudul 'Face the Nation'.
Kapal perang AS melepaskan rudal. (Foto: Reuters/Militer AS)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal perang AS melepaskan rudal. (Foto: Reuters/Militer AS)
AS, ditambahkan Tillerson, berharap dapat membantu pihak-pihak yang ingin mencari solusi baru di Suriah.
"Jika kita dapat mencapai gencatan senjata untuk menstabilkan Suriah, maka saya percaya kita dapat memulai proses politik baru yang berguna untuk semua pihak," tegas Tillerson.
Puluhan rudal ditembakkan oleh kapal perang Amerika Serikat di Laut Mediterania ke pangkalan udara militer Suriah, Jumat (7/4) dini hari. Sedikitnya 59 rudal tomahawk menghantam pangkalan udara Shayrat di Suriah tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut pejabat militer AS yang dikutip Reuters, pangkalan udara itu dipilih sebagai target karena jadi tempat peluncuran pesawat tempur dalam serangan senjata kimia Selasa lalu ke Khan Sheikhoun. Lebih dari 80 orang tewas dalam serangan itu, puluhan di antaranya anak-anak.