Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
'Serangan fajar' alias suap untuk mempengaruhi pemilih jelang pemilu 11 April jadi masalah juga di India . Bahkan isi amplop 'serangan fajar' bukan cuma uang, tapi juga minuman keras hingga narkoba.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters pekan ini, kepolisian India telah menyita uang tunai hingga 5,1 miliar rupee atau lebih dari Rp 1 triliun milik partai-partai politik dan pendukungnya untuk "membeli suara" rakyat.
Tidak hanya uang tunai, kepolisian India juga menyita 21.500 kg narkoba senilai 7,2 miliar rupee (Rp 1,4 triliun) dan 8,8 juta liter miras senilai 1,8 miliar (Rp 368 miliar).
Menurut media India NDTV, barang bukti suap ini diperoleh setelah dilakukan pengawasan oleh polisi dan pejabat perpajakan. Mereka memantau pergerakan mencurigakan uang tunai, miras dan barang-barang lainnya jelang pemilu.
Selain uang, miras, dan narkotika, polisi juga menyita barang-barang suap lainnya. Di antaranya adalah laptop, panci presto, perhiasan, hingga batu mulia.
Perkara "serangan fajar" ini selalu ada dalam setiap pemilu di India. Pada pemilu 2014 lalu contohnya, polisi menyita uang tunai, miras, dan narkoba senilai hingga 12 miliar rupee.
ADVERTISEMENT
Pemilu India atau Lok Sabha pada 11 April 2019 akan menjadi pesta demokrasi terbesar di dunia. Ada 900 juta pemilih akan turut serta dengan jumlah tempat pemungutan suara mencapai 1 juta lokasi. Saking banyaknya pemilih, pemilu India akan dilakukan dalam 7 fase hingga 19 Mei mendatang.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini