Serangan Israel di Gaza Tewaskan Jurnalis Al Jazeera

16 Desember 2024 5:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota militer Israel mengatur bendera Israel saat kendaraan lapis baja diatur dalam formasi, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, Senin (30/9/2024). Foto: Gil Eliyahu/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota militer Israel mengatur bendera Israel saat kendaraan lapis baja diatur dalam formasi, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, Senin (30/9/2024). Foto: Gil Eliyahu/REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan Israel di Gaza menewaskan seorang jurnalis Al Jazeera pada hari Minggu (15/12).
ADVERTISEMENT
"Kameramen Al Jazeera Ahmed al-Louh tewas hari ini, Minggu, dalam sebuah pemboman Israel," demikian keterangan dari situs web berbahasa Arab milik jaringan Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut menargetkan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, dikutip dari AFP.
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Bassal mengkonfirmasi bahwa Louh tewas dalam serangan di kamp Nuseirat yang juga menewaskan tiga anggota badan penyelamat.
Bassal mengatakan dalam serangan tersebut sebuah pesawat tempur telah menargetkan lokasi Pertahanan Sipil di kamp Nuseirat.
Di sisi lain, Militer Israel, ketika dihubungi untuk dimintai komentar, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tersebut.
Sejak dimulainya perang di wilayah Palestina pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, Al Jazeera telah menayangkan laporan lapangan secara terus-menerus tentang dampak dari serangan Israel.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Israel telah berulang kali menuduh wartawan dari Al Jazeera memiliki hubungan dengan Hamas atau sekutunya. Namun, Al Jazeera dengan keras membantah tuduhan ini dan mengatakan Israel secara sistematis menargetkan karyawannya di Jalur Gaza.
Al-Louh adalah wartawan Al Jazeera kelima yang terbunuh sejak perang di Gaza dimulai, dan kantor jaringan tersebut di wilayah Gaza telah dibom.
Pada bulan September, pasukan Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat, dengan militer Israel mengatakan biro Ramallah telah digunakan untuk memicu teror dan mendukung kegiatan teroris.
Al Jazeera menyebut penyerbuan Israel tersebut sebagai tindakan kriminal dan serangan terhadap kebebasan pers.