Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Serangan Israel ke Lebanon: Tewaskan 2 Orang, Picu Kebakaran Hutan
9 Juni 2024 3:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Israel melancarkan serangan ke wilayah Lebanon selatan pada Sabtu (8/6). Dua orang tewas akibat serangan tersebut. Serangan juga memicu terjadinya kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
Setelah serangan itu, kelompok Hizbullah mengumumkan kematian seorang pejuangnya.
Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, hampir setiap hari saling baku tembak dengan pasukan Israel sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Bentrokan mematikan semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan banyak kebakaran hutan di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon (NNA) mengatakan serangan itu dilakukan Israel dengan drone.
"Sebuah pesawat tak berawak Israel melakukan serangan udara dengan dua peluru kendali, menargetkan sebuah kafe di Aitarun dan membunuh pemilik kafe, Ali Khalil Hamad, 37, dan seorang pemuda bernama Mustafa A. Issa," demikian keterangan NNA dikutip dari AFP, Minggu (9/6).
Serangan Balasan
Tak lama setelah serangan itu, Hizbullah meluncurkan roket Katyusha ke sebuah kota di seberang perbatasan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai tanggapan terhadap serangan musuh Israel terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah persembunyian, dan menargetkan warga sipil, terutama di Aitarun di mana dua orang terbunuh," kata pihak Hizbullah.
Gerakan Muslim Syiah kemudian mengumumkan bahwa salah satu pejuangnya tewas akibat tembakan Israel. Pihaknya mengidentifikasi dia sebagai Radwan A. Issa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu pesawatnya menyerang teroris Hizbullah di wilayah Aitarun, dan menambahkan bahwa mereka juga menyerang sebuah sasaran di wilayah Khiam.
Kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon terjadi selama lebih dari delapan bulan, yang dimulai pada 8 Oktober 2023 dan telah menewaskan 458 orang di Lebanon. Di sisi perbatasan Israel, setidaknya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas.
ADVERTISEMENT