Serangan Israel ke Rafah Buat Perundingan Gencatan Senjata Gaza Makin Rumit

27 Mei 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak melihat lokasi usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak melihat lokasi usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perundingan gencatan senjata di Gaza berpotensi gagal akibat serangan Israel ke Rafah pada Minggu (26/5). Pernyataan itu disampaikan Qatar sehari kemudian.
ADVERTISEMENT
Qatar merupakan mediator perundingan gencatan senjata di Gaza. Mereka menyebut, proses pelepasan sandera juga akan terdampak serangan Israel terbaru itu.
Kemlu Qatar dalam pernyataannya mengaku, khawatir aksi Israel akan memperumit mediasi dan menghalangi tercapai kesepakatan untuk gencatan senjata permanen dan segera, demikian dikutip dari Reuters.
Qatar kini mendesak dunia internasional bertindak mencegah Israel melanjutkan serangan ke Rafah. Kawasan target serangan Israel merupakan tempat penampungan pengungsi Gaza.
Bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, Qatar mendorong gencatan senjata Hamas dan Israel. Akibat serangan tanpa pandang bulu Israel ke Gaza lebih dari 35 ribu orang kehilangan nyawa.
Qatar dengan tegas mengutuk aksi Israel ke Rafah. Mereka menyebut tindakan Israel adalah bentuk pelanggaran hukum internasional secara berbahaya.
ADVERTISEMENT
Serangan Israel ke Rafah menewaskan puluhan orang. Hamas dan otoritas Palestina di Tepi Barat menyebut aksi Israel sebagai pembantaian keji.