Serangan Keji di Senegal: Dua Penumpang Bus Dibakar Hidup-hidup hingga Tewas

Kondisi bus angkutan umum yang terbakar di Mariste setelah pemimpin oposisi Ousmane Sonko ditahan, di Dakar, Senegal, Senin (31/7/2023). Foto: Ngouda Dione/Reuters

Dua orang tewas terpanggang dan lima lainnya mengalami luka parah di Ibu Kota Senegal, Dakar, pada Selasa (1/8). Para korban tewas usai penyerang melempar bom molotov ke arah sebuah bus penumpang yang sedang melaju di jam-jam sibuk.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Dalam Negeri Senegal mengatakan tragedi nahas ini terjadi sehari setelah pemerintah membubarkan sebuah partai oposisi terkemuka di negara Afrika Barat tersebut.

Pembubaran partai oposisi terkemuka ini dilakukan sebagai buntut penyingkiran lawan-lawan politik Presiden Macky Sall menjelang pemilu tahun depan. Situasi ini pun memicu kerusuhan di Senegal selama berbulan-bulan.

Lebih lanjut, dalam postingan Kementerian Dalam Negeri dijelaskan bahwa sopir bus sedang berhenti untuk menurunkan penumpang ketika seorang pria mendekat.

"Dia memegang bom molotov di tangannya, saya tidak mengerti. Saat penumpang turun, dia melemparkan bom tersebut," ungkap sang sopir.

Tragedi bom ini terjadi sehari setelah para demonstran turun ke jalan di Kota Dakar pada Senin (31/7) ketika politisi oposisi terkemuka Ousmane Sonko ditahan pengadilan atas tuduhan merencanakan pemberontakan. Setelah Sonko ditahan, partai yang dipimpinnya Pastef kemudian dibubarkan.

Pemerintah menuding Sonko dan Partai Pastef lantaran memicu kerusuhan pada Juni 2023 yang menewaskan 16 orang. Kekerasan itu disebut telah merusak reputasi Senegal sebagai negara yang terbilang stabil di wilayah berkonflik.