Serangan Siber Sebulan Terakhir Naik 2 Kali Lipat Dibanding Jelang Pilpres 2019

19 Mei 2021 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hacker yang melakukan kejahatan siber. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hacker yang melakukan kejahatan siber. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aktivitas serangan siber ke target di Indonesia kembali terjadi. Teranyar, peretas menyerang dua eks pemimpin KPK hingga sejumlah staf ICW yang kerap mengkritik penonaktifan 75 pegawai KPK karena tak lolos tes ASN.
ADVERTISEMENT
Kejadian tak mengenakan itu dialami sebelum dan saat para korban mengikuti diskusi dalam webinar bertajuk 'Menelisik Pelemahan KPK Melalui Pemberhentian 75 Pegawai', Senin (17/5).
Ternyata, data yang diungkap melalui dashboard Honeynet Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam sebulan terakhir ini menunjukkan aktivitas serangan siber yang lebih masif jika dibandingkan momentum Pilpres 2019 lalu.
Data yang dihimpun pada rentang 30 hari antara 20 April dan 18 Mei 2020 itu menunjukkan ada 18.717.785 serangan siber yang menarget Indonesia.
Sebagai perbandingan, pada rentang sebulan menuju Pilpres 2019 yakni 19 Maret hingga 17 April 2019 serangan siber di RI berjumlah 7.797.333. Jumlah ini tak sampai separuhnya dibandingkan sebulan serangan siber sebulan terakhir.
Padahal, saat Pilpres 2019 BSSN mewaspadai adanya serangan terhadap infrastruktur yang digunakan dalam pemilu. Misalnya, serangan siber terhadap situs KPU.
ADVERTISEMENT
Dilansir Antara (17/6/2019), hingga 23 Mei 2019 BSSN menangani sebanyak 28,8 juta percobaan serangan terhadap server milik KPU. Namun, tak disebut sejak kapan percobaan serangan itu bermula.
"Semuanya telah berhasil ditangani," terang Kepala BSSN Hinsa Siburian di Komisi I DPR RI Senin, (17/6/2019).
Meski serangan pada sebulan terakhir lebih banyak, akan tetapi menurut data dashboard Honeynet BSSN serangan kali ini memperlihatkan tingkat risiko yang rendah (skor 1).
Honeynet mengklasifikasian 4 jenis kategori serangan siber berdasarkan tingkat risiko ancaman malware. Kategori itu yakni skor 1-2 (risiko rendah/low), 2-3 (risiko mid low), 3-4 (risiko mid high), dan 4-5 merah (risiko tinggi/high).
Hingga kini, belum diketahui siapa pelaku yang melakukan serangan siber terhadap dua eks pimpinan KPK dan sejumlah staf ICW pengkritik KPK.
ADVERTISEMENT