Serangan Suriah: Diduga Gunakan Gas Racun, 70 Orang Tewas

9 April 2018 1:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Ghouta mengungsi (Foto: AFP/Louai Beshara)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Ghouta mengungsi (Foto: AFP/Louai Beshara)
ADVERTISEMENT
Dalam waktu sekitar 24 jam, serangan militer Suriah di area pemberontakan di Ghouta Timur, Suriah menyebabkan 70 warga sipil tewas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Senin (9/4), pasukan negara yang dipimpin Presiden Al-Assad itu telah menggunakan gas klorin beracun. Sebanyak 11 orang dilaporkan mengalami masalah pernapasan di Douma.
Serangan sebelumnya pada Jumat (6/4) telah menewaskan 40 warga sipil, sementara 30 lainnya termasuk anak-anak telah tewas pada Sabtu (7/4).
"Pengeboman belum berakhir. Kami bahkan tidak bisa menghitung semua orang yang terluka, beberapa di antaranya terluka tapi tidak dapat dioperasi tepat waktu sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia," kata seorang dokter muda di Douma, Mohammed.
Union of Medical Relief Organizations, sebuah badan amal yang berbasis di Amerika Serikat yang bekerja dengan rumah sakit Suriah, mengatakan Rumah Sakit Khusus Pedesaan Damaskus telah mengkonfirmasi 70 orang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Sementara lebih dari 1.000 orang telah menderita terbaring lemas karena efek serangan bom barel yang dijatuhan oleh heliopter yang berisi Sarin, agen saraf bercun.
Pemerintah Amerika Serikat mengecam keras dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan Sabtu kemarin di Douma.
"Laporan-laporan ini, jika dikonfirmasi, mengerikan dan menuntut tanggapan segera dari masyarakat internasional, Rezim Assad dan pendukungnya harus bertanggung jawab dan mencegah serangan lebih lanjut dengan segera," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert dalam sebuah pernyataan.
Douma adalah kota terakhir yang dikuasai pemberontak di kawasan Ghouta Timur Suriah, dan dikepung dari pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia.
Suriah sendiri telah berulang kali dituduh menggunakan senjata kimia. Sejak 18 Februari 2018, serangan di Ghouta telah menewaskan lebih dari 1.600 orang.
ADVERTISEMENT