Serangan Udara Buat Hubungan AS-Irak di Ujung Tanduk

31 Desember 2019 8:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangan udara AS di irak. Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan udara AS di irak. Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN
ADVERTISEMENT
Pemerintah Irak mengancam akan meninjau ulang hubungan dengan Amerika Serikat. Langkah tersebut merupakan respons serangan udara AS ke negaranya.
ADVERTISEMENT
"Tentara AS bertindak berdasarkan prioritas politiknya, bukan untuk prioritas rakyat Irak," sebut pernyataan resmi Pemerintah Irak seperti dikutip dari AFP, Selasa (31/12).
"Perlindungan Irak, pangkalan militer dan tentara kami adalah tanggung jawab pribadi pasukan keamanan Irak," tambah pernyataan itu.
Menurut mereka, serangan AS bentuk pelanggaran kedaulatan. AS pun dianggap telah ingkar dalam kapasitas kehadiran militernya di Irak untuk memerangi ekstremisme.
"Serangan ini memaksa kami meninjau kembali hubungan, keamanan, politik, dan kerangka kerja hukum demi melindungi kedaulatan," papar mereka.
Serangan udara AS ke Irak berlangsung pada Minggu (31/12). AS menyatakan, serangan ini adalah bentuk balas dendam terkait kematian seorang pekerja sipilnya di Irak pekan lalu.
Serangan udara AS ditargetkan ke kantong pertahanan dan basis militer kelompok Hashsh al-Shaabi. Kelompok garis keras ini terkait erat dengan Hizbullah dan didukung Iran.
ADVERTISEMENT