Serangan Udara Israel di Lebanon Sepanjang Hari: 492 Orang Tewas, 1.645 Luka

24 September 2024 3:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di desa Tayr Harfa, Lebanon, dekat perbatasan Lebanon-Israel, Senin (23/9/2024). Foto: KAWNAT HAJU/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di desa Tayr Harfa, Lebanon, dekat perbatasan Lebanon-Israel, Senin (23/9/2024). Foto: KAWNAT HAJU/AFP
ADVERTISEMENT
Israel melancarkan serangan udara sepanjang Senin (23/9), yang menyasar ratusan target Hizbullah di Lebanon. Mengutip reuters, serangan udara ini menewaskan 492 orang dan membuat puluhan ribu lainnya mengungsi, pada serangan udara yang paling mematikan selama satu dekade terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Israel bahkan memberi peringatan, agar warga Lebanon mengungsi dari tempat-tempat yang disebut Israel kawasan Hizbullah menyimpan senjata.
Sementara itu, menteri Lebanon, Nasser Yasin menyebut sudah ada 89 tempat perlindungan di sekolah diaktifkan. Tempat perlindungan ini mampu menampung 26.000 orang dari potensi serangan Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pesannya kepada warga Lebanon lewat sebuah video pendek.
"Perang Israel bukan dengan anda, tetapi dengan Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah memanfaatkan kalian (warga Lebanon) sebagai tameng hidup," kata Netanyahu.
Jet tempur Angkatan Udara Israel melepaskan suar untuk mencegat pesawat musuh yang diluncurkan dari Lebanon, Minggu (25/8/2024). Foto: JALAA MAREY / AFP
Setelah hampir setahun berperang di Gaza melawan Hamas, pada bulan September ini, Israel mengalihkan fokus mereka di Utara. Mereka menyasar Hizbullah, organisasi yang disokong oleh Iran ini.
ADVERTISEMENT
Israel sendiri menyerang beberapa kawasan, yang disinyalir sebagai kantung-kantung Hizbullah. Yakni di Selatan, Timur dan Utara Lebanon.
Kementerian kesehatan Lebanon merinci, ada 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak dan 58 perempuan. Lalu, 1.645orang terluka. Ini adalah jumlah kematian terbesar Lebanon, sejak perang sipil yang melanda negara itu pada 1975 hingga 1990.
Para pelayat membawa peti mati Mohammed Mahdi, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar, yang tewas pada Selasa (17/9) setelah pager genggamnya meledak, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: Bilal Hussein/AP Photo
Menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut ini adalah salah satu puncak capaian militer Israel pada konflik yang sudah berlangsung selama setahun ini.
"Hari ini, kita bisa menghancurkan puluhan ribu roket dan amunisi, yang dibangun dan dipersiapkan Hizbullah selama 20 tahun, sejak periode Perang Lebanon kedua. Senjata-senjata itu, faktanya, sudah dihancurkan oleh Israeli Defense Forces (IDF)," kata Yoav.
ADVERTISEMENT
Angkatan Udara Israel, lewat akun X nya, menyebut bahwa mereka telah melancarkan 650 misi serangan udara dalam 24 jam terakhir, mereka menyerang 1.100 target dan menggunakan 1.400 munisi, menghancurkan gedung, kendaraan, dan tempat-tempat di mana mereka menduga senjata Hizbullah disembunyikan.