news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Serangan Udara Junta Militer Myanmar Hantam Klinik di Desa, 11 Orang Tewas

25 Maret 2025 11:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel militer berjaga saat ratusan pengungsi menyeberangi perbatasan sungai antara Myanmar dan Thailand, kota perbatasan strategis ke tangan pemberontak yang memerangi junta militer Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, Sabtu (13/4/2024) Foto: Athit Perawongmetha/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Personel militer berjaga saat ratusan pengungsi menyeberangi perbatasan sungai antara Myanmar dan Thailand, kota perbatasan strategis ke tangan pemberontak yang memerangi junta militer Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, Sabtu (13/4/2024) Foto: Athit Perawongmetha/Reuters
ADVERTISEMENT
Serangan udara junta militer Myanmar menghantam sebuah klinik di desa terpencil. Dikutip dari AFP, Selasa (25/3), 11 orang tewas dalam serangan itu.
ADVERTISEMENT
Warga setempat mengatakan, serangan yang terjadi pada Sabtu (22/3) pagi menghantam desa Hnan Khar di wilayah barat Magway, zona yang saat ini dikuasai pasukan anti militer.
Juru bicara militer Myanmar tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan perihal serangan itu.
"Itu terbang rendah dan saya mendengar suara ledakan besar ketika kami bersembunyi," kata seorang warga yang meminta identitasnya tidak diungkap.
"Ketika saya pergi untuk membersihkan daerah itu, saya melihat potongan tubuh manusia. Sangat mengerikan melihatnya dan saya masih terbayang-bayang," katanya lagi.
Saksi mata mengatakan dokter dan istrinya termasuk dari 11 orang yang tewas. Ledakan itu menghancurkan klinik yang dibuka di sebuah rumah.
"Militer lebih sering menyerang lewat serangan udara dalam beberapa bulan terakhir dan warga sipil sangat ketakutan," kata warga setempat yang juga meminta identitasnya tidak diungkap.
ADVERTISEMENT
"Mereka selalu mendengar suara jet temput militer dan bersiap untuk bersembunyi," lanjutnya.
Kudeta militer yang terjadi pada 2021 menjerumuskan Myanmar dalam perang saudara antara junta militer, gerilyawan anti militer, dan kelompok etnis bersenjata.
Jumlah serangan udara militer meningkat dari tahun ke tahun selama perang saudara. Menurut organisasi non profit Armed Conflict Location and Event Data (ACLED), ada sekitar 800 serangan udara di 2024.
Angka itu lebih banyak 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu dan ACLED memprediksi junta militer akan terus mengandalkan serangan udara karena militer berada di bawah tekanan di darat.